Penempatan Lafadz Allah SWT dan Nama Nabi Muhammad SAW

Sebelumnya saya minta maaf khususnya untuk kaum muslimin  bila tulisan ini terkesan memprovokasi ataupun kontroversial jika salah itu semata-mata  karena ketidaktahuan saya . Dan ini lahir dari hati nurani dan pemikiran saya sendiri bahwa sudah tidak asing lagi setiap kali memasuki Masjid, Mushola atau  ruang - ruang  tempat ibadah orang muslim selalu menempatkan lafadz Allah SWT ( dalam bahasa Arab )  sejajar dengan Nama Nabi Muhammad SAW ( dalam bahasa Arab ).

Saya sering bertanya dalam hati , kenapa Lafadz Allah disejajarkan dengan nama nabi kita Muhammad ? seolah-olah memberi kesan bahwa   Allah dan rasulNya memiliki kedudukan yang sama , padahal jelas bahwa kedudukan Tuhan berbeda dengan mahlukNya !

saya merasa bahwa ini tidak benar , apapun alasanya Tuhan adalah Tuhan  dan manusia adalah manusia  ( tidak mungkin bisa sejajar ).

Lain halnya dengan gambar / foto presiden dan wakil presiden , saya kira itu boleh saja karena keduanya sama - sama manusia . Lalu adakah hadis tentang itu ? karena sejauh ini  saya belum menemukan / membacanya .

Kalau menurut perkiraanku pada zamannya nabi Muhammad masih hidup sepertinya tidak melakukan itu begitu juga pada masa - masa  khulafaur Rosyidin.  Jadi penempatan lafadz Allah dan nama nabi Muhammad dilakukan tentu pada baru-baru ini ( jauh setelah nabi Muhammad SAW wafat ).

Entah siapa yang memulai untuk menempatkan Lafadz Allah sejajar dengan nama utusanNya , yang jelas di kemudian hari untuk menghiasi dinding Masjid selalu disejajarkan. 

mungkin bagi orang - orang itu bentuk penghormatan kepada NabiNya tetapi bagi saya pribadi tetap ada perasaan kurang sreg  / mengganjal dihati.

Maaf,  kurang tepat / kurang bisa diterima jika Allah SWT yang Maha Besar dan Maha Agung harus disejajarkan dengan manusia / mahluk ciptaanNya.

Bukan berarti saya tidak mencintai atau menghormati nabi Muhammad SAW, tetapi hanya ingin menempatkan sesuai proporsinya .

Menurutku penempatan yang benar dan lebih bisa diterima adalah dengan secara vertikal / atas bawah bukan horisontal / sejajar ( sudah saya lakukan dirumah sendiri ). Sekali lagi ini menurut hati dan pemikiran pribadi  , jika setuju alhamdulillah kalaupun tidak itu hak anda .

PUISI CINTA ( tentang rasa )

Duhai, Engkau yang mempesonaku
sejuta rasa  kusimpan dalam benakku
bagai tetesan air hujan yang terjatuh di belangga
perlahan namun pasti , menyusup ke ruang ruang kosong  jantungku
rasa itu .....rasa yang tak bisa kuurai dengan kata !
Engkau yang menggenggam jiwaku ,
meluruhkan kesombonganku ,
menyadarkanku !
menjajah pikiranku !
Rasa itu...
membuatku tertunduk , bersimpuh diri di hadapan-MU
kala kusendiri , disaat yang sepi
makin kusadari bahwa sesungguhnya ,
telah mati kemilau dunia ini !


Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...