Answer The challenge of Allah SWT

Melalui beberapa FirmanNya, Allah SWT telah memberikan kesempatan kepada siapa saja  yang meragukan keaslian isi  Al Qur’an sebagai Firman – firmanNya  yang telah diturunkan kepada nabi Muhammad Saw, dengan cara membuat semacam  surat – surat seperti yang terdapat dalam Kitab Al Qur’an.

“ Dan jika kamu meragukan ( Al Qur’an ) yang kami turunkan kepada hamba Kami ( Muhammad ), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong – penolongmu selain Allah, jika kamu orang –orang yang benar ( QS. Al – Baqarah : 23 ).

“ Jika kamu tidak mampu membuatnya dan ( pasti ) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang – orang kafir “ ( QS. Al-  Baqarah : 24 ).

“ Bahkan mereka mengatakan " dia ( Muhammad ) telah membuat buat Al Qur'an itu. " katakanlah ( jika demikian ) datangkanlah sepuluh surah semisal  dengannya ( Al Qur'an ) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja diantara kamu yang sanggup selain Allah ; jika kamu orang-orang yang benar " ( QS. Hud : 13 ).

" maka jika  mereka tidak memenuhi tantanganmu , maka  ( katakanlah ) " ketahuilah , bahwa ( Al Qur'an )itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri ? " ( QS. Hud : 14 )


Tentunya ini hal yang sangat FAIR , dan  menurutku ini hal yang sangat  luar biasa . Tuhan yang Maha Tinggi, Maha Agung, Maha Kuasa atas segala sesuatu ternyata begitu Bijaksana kepada hamba – hambaNya.  Jika saya andaikan  Dia  seorang pemimpin ( manusia ) adalah figur  yang rendah hati , tidak arogan dan demokratis  ( tidak memaksakkan kehendak).


Tetapi bagi saya secara implisit sebenarnya Firman – Firman tersebut justru menunjukkan akan Kekuasaan ,  Kebesaran dan  keagungan Allah itu sendiri. Bahwa Dialah Tuhan yang sesungguhnya dengan penuh percaya diri, dengan ketegasanNya, KesempurnaanNya dan dengan KesombonganNYa ( boleh-boleh saja jika Allah sombong karena memang tidak ada yang dapat menandinginya , hehe.....) menantang kepada siapapun untuk membuat surat / kalimat – kalimat semacam surat – surat yang terdapat pada Kitab Suci Al Qur’an, dan Allah yakin bahwa tidak ada satu pun  manusia  yang dapat membuatnya  ( seperti  surat – surat dalam Al Qur’an ).

Kalaupun ada bukan MEMBUAT tapi MENYELEWENGKAN isi Al Qur’an.

Tentu berbeda makna antara membuat dan memalsukan / menyelewengkan. Jika membuat harusnya memuat sesuatu berita / info atau ilmu baru  tentang sesuatu hal yang belum diketahui oleh manusia  ( diluar isi Al Qur’an ) , kemudian diberi judul apa  nama suratnya  bukan mengganti kalimat – kalimat yang telah ada dalam Al Qur’an kemudian diganti dengan kalimat yang baru ( memalsukan ).

Saya posting masalah ini karena beberapa waktu yang lalu  saya prihatin dengan pihak – pihak yang telah melakukkan tindakan tidak terpuji karena ( mungkin ) disebabkan oleh kebenciannya / sebab lain  terhadap kaum muslimin  atau yang tidak percaya terhadap keberadaan Allah SWT  atau mungkin juga bermaksud menjawab tantangan dari Allah (hanya Allah yang tahu)

Bagi saya pribadi , memang  tidak ada kerugian , jika ada pihak –pihak / orang  yang melakukan tindakan yang buruk / jahat karena semua akan kembali kepada pihak / orang tersebut, masing – masing akan bertanggung jawab atas perbuatannya  kelak kepada Allah SWT. 

Dan saya yakin  bahwa  Al Qur’an akan tetap terpelihara keasliannya  karena Al Qur’an diturunkan oleh Allah dengan Ilmunya ( baca  Miracle of the number 19 in The Qur’an ) dan akan dijaga  seperti yang telah Allah janjikan dalam FirmanNya :

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al-Hijr: 9).

Dan telah sempurna firman Tuhanmu ( Al Qur'an ) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firmanNya. dan Dia maha Mendengar, Maha Mengetahui " (QS. Al - an'am : 11)

Bagaimana cara memelihara dan menjaganya tentu Allah yang tahu ( sesuai ketetapanNya ).Namun begitu Allah selalu memberi kesempatan kepada hambanya yang mencari kebenaran.
Dan satu pertanyaan dari Allah bagi mereka yang tidak mampu menjawab tantanganNya , pertanyaan yang cukup lembut  “  Maukah kamu berserah diri ? ” ( menjadi muslim ) silahkan direnungkan !



Cara Mudah Mengganti Back ground Blog Dengan Foto sendiri

Tampilan blog tentu hal yang sangat penting bagi para blogger, meskipun dari blogger sendiri telah menyediakan dengan berbagai varian  ( banyak sekali  pilihan ) tetapi kadang kita ingin berkreasi sendiri atau ingin menggunakan foto kita sendiri untuk background agar nampak  berbeda , hehe,,,

Buat teman - teman blogger yang ingin mengganti background blog dengan menggunakan foto sendiri tetapi masih bingung bagaimana cara menggantinya.

Ikuti langkah - langkah berikut :

1. Buka blog anda
2. Masuk ke dashboard
3. Pilih menu Tata letak kemudian di klik.
4. Lihat pojok kanan atas lalu klik kalimat gunakan Desainer               Template 
5. Maka akan muncul beberapa menu ( sebelah kiri atas )
    pilih Latar Belakang kemudian di klik
6. Disitu tertera kalimat Pilih Gambar Latar
7. kemudian klik Unggah Gambar
8.Klik Choose File : anda dapat mengunggah file JPG, GIF, atau        PNG 
9. Selesai Blog anda sudah berganti background dengan                       menggunakan foto sendiri.

Demikian sedikit pengetahuan yang dapat saya bagikan ke teman - teman blogger ( pemula ) selamat berkreasi !

Do not be arrogant , We have nothing without Allah !

Apabila saya pikir – pikir , sesungguhnya hakekat hidup di dunia ini adalah jangan Sombong dan membanggakan diri  sendiri  baik dihadapan sesama mahluk apalagi di hadapan Allah SWT , Tuhan yang Maha Tinggi.

Allah pun membenci orang – orang yang sombong . Tentu ini bisa dipahami dan dimengerti karena sesungguhnya manusia memang tidak memiliki kemampuan apapun , segala yang kita miliki , semua ilmu atau hal  yang kita kuasai tak lepas atas ijin dan kehendak  Allah. Lalu pantaskah kita menyombongkan diri baik kepada sesama terlebih kepada Allah ?

Seperti yang kita ketahui bahwa segala sesuatu telah tertulis di Lauhul mahfudz , dengan kata lain segala yang berjalan di kehidupan ini terjadi atas Ketetapan Allah. Maka bagi saya , tentu bukanlah menjadi sesuatu yang mengherankan jika si A menduduki jabatan ini, si B memiliki kedudukan tertentu atau si C mempunyai  ini, D menguasai bidang tertentu  dan seterusnya.

Memang ada juga Firman Allah yang berbunyi bahwa Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah  apa – apa  yang  ada pada diri mereka, namun tentu tidak berlaku mutlak bahwa kita sendiri yang menentukan hasil akhirnya karena meski kita diberi kesempatan tetap segala sesuatu dalam kendali Allah.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa manusia diciptakan lengkap dengan berbagai  sifat yang melekat pada dirinya, termasuk di dalamnya adalah  sifat sombong ,  ( menurut saya ) tentu terkait juga dengan tujuan manusia diciptakan di dunia ini untuk mendapat cobaan . Bentuk dari cobaan / uijan pun bervaraiasi salah satunya dengan melalui sifat – sifat yang kita miliki.

Namun tidak berarti lantas dijadikan pembenaran atau dijadikan alasan kita untuk menjadi manusia yang  sombong karena kita bisa belajar menjadi orang yang rendah hati ( tawadhu ). Meskipun itu tidak mudah dan membutuhkan waktu tetapi dengan selalu mohon petunjuk , perlindungan ,bimbingan dan selalu mengingatNya  maka tidak ada hal yang tidak mungkin dicapai di dunia ini.

Sifat – sifat sombong ini muncul  karena beberapa hal , diantaranya :

A.Sombong terhadap diri sendiri dan sesama

1.     Kekayaan / harta benda yang dimiliki.
2.     Memiliki paras yang cantik atau tampan serta penampilan yang menarik.
3.     Karena Ilmu yang dikuasai.(  merasa dirinya pandai sehingga menganggap rendah / remeh orang lain ).
4.     Karena Keimanan yang dimilki. ( riya , ujub )
5.     Karena Keluarga yang dimiliki yaitu anak, istri / suami, dll ).

B. Sombong dihadapan Allah SWT :

1. yaitu menolak kebenaran dengan alasan  tertentu atau tidak mengakui keberadaan Allah SWT.
2. Tidak mematuhi perintah Allah tetapi  melanggar laranganNya.

Rasulullah dalam sebuah hadis menjelaskan definisi sombong yaitu tidak mau menerima kebenaran dan menghina sesama manusia.

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91).
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).
Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim” (H.R. Muslim 2564).
Adapun Firman – Firman Allah terkait dengan sifat sombong diantaranya :
Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir“ (QS. Al Baqarah:34)
 “ Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai pada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kesombongan yang mereka sekali-kali  tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat “ (QS. Ghafir:56)
Sebaliknya Allah menyukai orang – orang yang rendah hati :
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat “ (QS. Al Mujadilah: 11).
“Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati (tawadhu’) dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS. Al Furqaan: 63)
‘Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorang pun yang bangga atas yang lain dan tidak ada yang berbuat aniaya terhadap yang lain” (HR Muslim no. 2865).
Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaan untuknya. Dan tidak ada orang yang tawadhu’ (merendahkan diri) karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim no. 2588).
Sekali lagi saya mengingatkan bahwa sesungguhnya Kita memang tidak memiiki kemampuan atau kekuasaan apapun tanpa seijin Allah. Kita bukan siapa – siapa tanpa Allah . Lantas apa yang kita sombongkan ?







When The Prophet Muhammad SAW Died ( part 4 )

Sebelum Rasulullah Saw dicabut nyawanya sahabat Ali sempat bertanya “ Ya Rasulullah, siapa yang akan memandikanmu ? “. Beliau menjawab “ Orang yang memandikanku nanti adalah kamu, sedangkan Ibnu Abbas ra menuangkan air. Jibril akan datang kepadamu dengan membawa kayu cendana dari surga. Ketika kamu sudah selesai memandikanku maka kafanilah aku, setelah itu keluarlah sesaat”.

Setelah beliau berkata kepada Ali demikian. Malaikat maut baru mendekati Rasulullah Saw , ia langsung mencabut roh Rasulullah dengan sangat pelan sekal. Disaat ruh itu sampai ke pusarnya , Rasulullah Saw berkata kepada Jibril. “ Wahai Jibril, sangat panas sekali rasa kematian ini “.

Jibril tidak tahan melihat rintihan Rasulullah Saw itu, ia lalu memalingkan mukanya . Melihat Jibril memalingkan muka, Rasulullah Saw lantas berkata “ Wahai Jibril, apakah engkau benci melihat wajahku ?”. Jibril berkata “ Wahai kekasih Allah , hati siapa yang tidak merasa  bersedih melihat wajahmu yang tengah menghadapi sakratul maut ? “.

Diriwayatkan   dari Annas ra, ia berkata  :  ketika ruh Rasulullah Saw sampai di dadanya , beliau berkata lirih “ Aku berwasiat kepada kalian untuk menjaga shalat dan apa yang dimiliki oleh tangan kanan kalian”. Rasulullah Saw terus berwasiat demikian sampai perkataannya tidak terdengar lagi.

Sahabat Ali ra berkata : Rasulullah Saw  diakhir nafasnya menggerakan kedua bibirnya dua kali, aku segera mendekatkan  telingaku maka aku mendengar suara beliau dengan pelan  “ Ummati,,,,ummati,,,,( umatku,,,umatku,,,,)”. Akhirnya ruh Rasulullah Saw dicabut pada  tanggal 12 Rabi’ul awwal 11 H, hari Senin waktu dhuha sudah terasa panas dalam usia 63 tahun 4 hari. Urwah meriwayatkan dari Aisyah ra  : bahwa Rasulullah Saw meninggal dalam usia 63 tahun.

Demikian kisah detik – detik Rasulullah menjelang kewafatannya, paling tidak kita bisa mengerti bahwa betapa Beliau mencintai kita sebagai umatnya hingga ajal menjemputpun yang dipikirkan beliau adalah umatnya.

Hilang sudah permata dunia dan sempurna sudah  tugas beliau memunaikan risalah yang amat berat . kini beliau beristirahat dengan tenang , disisi Allah rabbul ‘ Alamiin, menjemput apa yang telah dijanjikanNya. Wahai Rasulullah , kamipun mencintaimu !


Sumber : Jatidiri Rasulullah ( Maulana Habibi )

When The Prophet Muhammad SAW Died ( part 3 )

Takkala para sahabat mendengar akan berpisah dengan Rasulullah Saw, mereka menjerit dan menangis dengan mengatakan “ Ya Rasulullah, engkau adalah Rasul kami, yang mengumpulkan kami, yang menguasai segala urusan kami, ketika engkau telah pergi dari kami maka kepada siapa kami kembali ?”.

Rasulullah Saw menjawab “ Aku telah meninggalkan kalian tempat yang dijadikkan hujjah dan jalan putih yang bersinar. Aku meninggalkan  untuk kalian dua penasehat yang bisa berucap dan diam. Penasehat yang berucap adalah Al – Qur’an , sedangkan yang diam adalah mati. Ketika kalian menghadapi kemusrykan dalam suatu perkara, maka kembalilah kepada  Al – Qur’an dan Sunnah. Apabila hati kalian beku maka lemaskanlah dengan mengambil i’tibar dalam kematian “.

Diceritakan dalam kitab “ As-Sab’ iyyatu Fil Mawa  Idzil Birriyyat “ Menjelang Rasulullah Saw wafat , rumah Rasulullah Saw tiba – tiba diketuk oleh seorang lelaki dengan mengucapkan salam. Mendengar salam tersebut Fatimah langsung keluar dan berkata kepada tamunya itu “ Wahai hamba Allah, sesungguhnya Rasulullah Saw hari ini sedang   menderita sakit yang cukup parah “. Orang lelaki itu lantas berkata “ Semoga kesejahteraan tetap tercurah kepadamu, aku akan masuk ke rumahmu dan harus masuk “.

Rasulullah Saw yang mendengar pembicaraan Fatimah dengan seorang tamu tadi, maka beliau bertanya “ Wahai Fatimah, siapa orang yang ada di depan pintu itu ?”. Fatimah menjawab “ Dia adalah seorang lelaki yang mohon ijin untuk masuk ke dalam rumah , maka aku katakan kepadanya bahwa Rasulullah pada hari ini sedang sakit parah tetapi ia tetap bersikukuh mohon ijin untuk masuk rumah yang ke dua kalinya dengan suara yang menggetarkan tubuhku, seakan – akan ruas – ruas tulangku terlepas dan wajahku berubah “.

Selanjutnya Rasulullah bertanya kepada Fatimah “ Apakah kamu mengerti , siapa dia ?”.  Fatimah menjawab “ Tidak, aku tidak mengerti dia “.
Rasulullah Saw kemudian berkata “ Dia adalah orang yang memutuskan kenikmatan, yang memutuskan keinginan, yang memisahkan kelompok, yang merusak rumah dan meramaikan kubur “. Rasulullah Saw selanjutnya berkata kepada tamunya “ Wahai Malaikat maut , masuklah ....”.

Setelah dipersilahkan masuk , akhirnya malaikat maut masuk ke dalam rumah Rasulullah Saw, seraya mengucapkan salam kepada beliau “ Assalamu’alaika ya Rasulullah !” Rasulullah Saw menjawab “ Wa’alaikas’salam ya Malaikat Maut “. Kemudian Rasulullah Saw bertanya “ Apakah kedatanganmu ini sebagai orang yang sedang mengunjungiku atau sebagai orang yang mencabut nyawa ?’
Malaikat Maut menjawab “ Kedatanganku ini sebagai orang yang berkunjung juga sebagai yang mencabut nyawa . Hal ini jika engkau mengizinkan kepadaku, jika tidak maka aku akan kembali “.

Rasulullah saw lalu bertanya kepada malaikat maut “ Wahai malaikat maut , apakah engkau melihat kekasihku Jibril ?”. Malaikat maut menjawab “ Aku melihat Jibril di langit dunia, dia senantiasa dihibur oleh malaikat yang lain. Para malaikat itu tak henti – hentinya menghibur Jibril sampai dia turun dan duduk didekat kepala Rasulullah “.
Kemudian Rasulullah berkata kepada Jibril “ Wahai Jibril , bukankah engkau telah mengerti sesungguhnya kematianku telah dekat ?”. Jibril menjawab “ Ya, aku sudah mengerti !”. Selanjutnya beliau berkata kepada Jibril “ Gembirakanlah aku dengan sesuatu yang akan aku miliki di dekat Allah “.

Jibril berkata “ Sesungguhnya pintu – pintu langit telah dibuka, malaikat berbaris untuk menyambut ruhmu !”. Mendengar penuturan Jibril tersebut , Rasulullah Saw berkata “ Semuanya itu adalah untuk Tuhanku, segala puji bagi Allah dan aku bersyukur kepadaNya. Wahai Jibril gembirakan aku dengan sesuatu yang akan aku miliki di dekat Allah “.

Jibril berkata “ Sesungguhnya pintu – pintu surga telah dibuka, bidadari-bidadarinya telah bersolek diri. Sungai sungai telah mengalir , buah- buahannya telah didekatkan dan para malaikat telah menanti kedatangan ruhmu !”. Rasulullah berkata “ itu semua untuk diriku dari Tuhanku, segala puji bagi Allah dan aku bersyukur kepadaNYa “. Rasulullah belum puas atas jawaban Jibril tadi , maka beliau berkata Jibril “ Wahai Jibril gembirakanlah aku dengan sesuatu yang akan aku miliki di dekat Allah “.

Jibril berkata “ Aku menggembirakanmu , bahwa engkau adalah orang yang pertama kali memberi syafaat dan yang pertama kali diberi syafaat besuk pada hari kiamat .”
Rasululah Saw masih belum puas atas jawaban Jibril tadi, karena itu beliau masih terus bertanya kepada Jibril “ Wahai Jibril , gembirakanlah aku “.

Jibril lantas bertanya kepada Rasulullah Saw “ Apa yang engkau minta ya Rasulullah ?”.  Rasulullah Saw menjawab “ Tentang perkara yang bisa membuat keprihatinanku dan kesedihanku, yaitu apa yang akan diberikan kepada orang yang membaca Al – Qur’an setelah kematianku nanti , orang yang mengunjungi Baitul Haram setelah kematianku nanti , dan apa yang akan diberikan kepada umatku ysng bersih hatinya setelah kematinaku ?“.

Jibril menjawab “ Allah telah berfirman bahwa Aku mengharamkan surga atas para nabi yang lain dan umatnya , sehingga engkau dan umatmu masuk lebih dahulu !”.
Jawaban Jibril yang terakhir inilah yang bisa menyejukkan hati Rasulullah Saw, kemudian beliau berkata “ Sekarang hatiku telah bergembira. Wahai Maliakat Maut , mendekatlah kepadaku “.

Sumber : Jatidiri Rasulullah ( Maulana Habibi )


When The prophet Muhammad SAW Died ( part 2 )

Sebelum Rasulullah benar –benar sakit, awalnya beliau hanya merasa pusing saja. Ini terjadi pada tanggal 29 shafar 11 H bertepatan dengan hari senin, Rasulullah SAW menghadiri proses jenazah di Baqi. Sepulang dari Baqi dan selagi dalam perjalanan, tiba – tiba beliau merasakan pusing di kepala dan panas tubuhnya tiba – tiba melonjak hingga orang –orang bisa melihat tanda suhu badan beliau yang panas lewat urat – urat nadi di kepala beliau.

Beliau sakit selam 13 atau 14 hari dan tetap shalat bersama sahabatnya selama 11 hari dari masa sakitnya dan sakitnya itu semakin lama semakin bertambah parah.

Dirwayatkan dari Ibnu mas’ud ra : ketika sudah dekat kematian rasulullah Saw, maka berkumpullah di rumah ibu kami Aisyah ra. Rasulullah memandang kami agak lama, tiba – tiba air matanya mengalir , kemudian beliau berkata “ Semoga Allah membahagiakan hidup kalian, semoga Allah mengasihi kalian, menyayangi kalian, menunjukkan kalian ke jalan yang lurus. Aku berwasiat kepada kalian “ Bertakwalah kepada Allah, Allah telah memberi wasiat kepada kalian. Aku mohon kepada Allah agar ada yang mengganti diriku untuk kalian. Sesungguhnya aku adalah orang yang memberi peringatan yang nyata, kalian jangan merasa besar di hadapan Allah. Bahwasanya Allah  bagiku dan bagi kalian mempunyai rumah akherat ( syurga ), rumah tersebut diperuntukkan bagi orang –orang yang tidak melakukan kesombongan semasa di dunianya, juga tidak melakukan kerusakan, pada akhir hayatnya ia termasuk orang – orang yang bertakwa “.

Kemudian kami bertanya pada Rasulullah Saw “ ya Rasulullah kapan ajalmu datang ?.” Rasulullah menjawab “ Ajalku sudah dekat , tempat kembaliku kepada Allah ke Sidratul Muntaha , ke surga sebagai tempat kembali dari Arasy yang tinggi “.
Selanjutnya kami bertanya “ Ya Rasulullah siapa yang  akan memandikanmu?” Beliau menjawab “ Orang – orang yang menjadi ahli baitku “.

Lalu ditanyakan kepada beliau “ Ya Rasulullah Saw, bagaimana cara mengkafanimu ? “ . Rasulullah menjawab “ Kafanilah aku dengan pakaianku ini jika kamu menghendaki bisa menggunakan selimut yaman! “.


Kami bertanya lagi “ Ya Rasulullah siapa orang yang akan menshalatimu dari kami ini ?”. kami bertanya demikian dengan menangis , Rasulullah akhirnya juga turut menangis. Kemudian beliau berkata “ Semoga Allah memaafkan kalian, berbuatlah pelan – pelan ketika kalian memandikanku, mengkafaniku, meletakan aku diatas tempat tidurku, serta letakkan aku pelan – pelan liang   kuburku.

 Setelah itu, keluarlah kalian sesaat. Adapun orang yang pertama menshalati aku adalah orang yang duduk didekatku, yang menjadi kekasihku yaitu Jibril dan Mikhail, kemudian Israfil dan malaikat maut beserta pembantu – pembantunya. Sesudah para malaikat menshalati aku, maka masuklah kalian semua dengan berkelompok – kelompok , lalu shalatilah aku dan sebelumnya ucapkanlah salam. Hendaknya yang menshalati aku adalah orang yang menjadi ahli baitku , kemudian wanita – wanitanya  selanjutnya kalian semua “.

















Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...