Hidup adalah proses pembelajaran sepanjang masa. Selama
jantung kita masih berdegup selama itu pula pembelajaran akan terus
berlangsung. Sudah berapa lamakah kita belajar di dunia ini ? Apa saja yang
sudah anda dapatkan dari pembelajaran ini ?
Dari sekian banyak pembelajaran adalah belajar untuk mengenal hakekat
diri kita sendiri. Siapa diri kita ini ? Untuk apa kita hadir di dunia ini ? lantas
akan kemana kita setelah ini ?
Manusia diciptakan oleh Allaah dengan mempunyai 3 unsur yaitu :
1. Unsur
Fisik : Tubuh kita gunakan untuk
melakukan ibadah seperti Sholat, puasa, haji , bedzikir, berdakwah dll. Maka akan
sangat disayangkan Jika tubuh kita, tidak digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat
bagi kehidupan akhirat kita.
2. Unsur
Akal : Manusia diberi akal yang luar
biasa dahsyat jika akal kita tidak dikendalikan oleh agama ( tidak mengenal
Tuhan ) maka dapat menjadikan seseorang menjadi sombong karena ilmunya. Padahal
sesungguhnya semua ilmu yang ia miliki berasal dari Allaah. Sebaliknya jika ia
tidak berilmu maka ia akan menjadi sampah masyarakat dan menjadi beban bagi
orang lain.
3. Unsur
Hati : Bila hati manusia kosong , akan sangat membahayakan karena bila tak
terkendali dapat membuat seseorang menjadi kejam melebihi binatang. Sebaliknya
sesorang yang memliki hati yang baik maka ia akan lebih mulia dari semua mahluk
Allaah. Untuk itu , siramilah hati
dengan belajar agama atau menghadiri pengajian , mengikuti ceramah keagamaan
dll.
Memiliki 2 dimensi yaitu :
a. Dimensi
Fisik : tempat bersemanyamnya ruh atau nyawa.
b. Dimensi
Ruh : sesuatu yang menjadikan kita hidup
dan bergerak.
Dalam Al Qur’an banyak
ayat yang memuat proses terciptanya manusia yang dimulai dari penciptaan nabi
Adam sebagai manusia yang pertama. Diantaranya sebagai berikut :
“ Sesungguhnya Kami
telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan
(adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya….( Qs.
Al-Hajj : 5 ).
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan
lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu, menjadi kuat,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban.
Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi
Maha Kuasa. (Q.S. Ar Rum: 54)
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” ( QS. Al-Mu’minun : 14 ).
“Dialah
yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari
segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian
(kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian
(dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan
sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang
ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).” ( QS. Al-Ghafir : 67 ).
“Dia
menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya
dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang
ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan, yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang
mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia, maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan?” ( QS. AZ-Zumar : 6 ).
Berdasarkan ayat-ayat diatas Allaah menciptakan
manusia dari tanah ( Adam ), kemudian
dari Adam diciptakan Hawa. Selanjutnya kita diciptakan dari setetes mani. Maka
dari ayat-ayat tersebut dapat kita pahami bahwa dulunya manusia tidak ada, kemudian Allaah lah yang telah
menciptakannya ( baca God created man with
4 ways ).
Selanjutnya
mengapa Allaah menciptakan manusia ? Apakah kita diciptakan untuk
bersenang-senang di bumi Allaah ini ? ternyata Tidak ! Justru manusia diberi tugas yang cukup berat yaitu :
1. Sebagai ahli ibadah.
Kita berada di dunia ini adalah untuk beribadah kepada
Allaah SWT, Dzat yang telah menghadirkan kita serta seluruh alam semesta ini. Saya kira
ini cukup fair dan sudah sepantasnya manusia sebagai mahluk yang telah
diciptakan olehNya untuk berterima kasih , bersyukur dan menjalankan segala
aturan yang menjadi perintahNya maupun
laranganNya. Dan merupakan Hak Allaah
untuk menerima sesembahan kita.
“ Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan
manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku ”. (QS.
Adz Dzariyat: 56).
2.
Sebagai
pemimpin :
a. minimal memimpin diri sendiri untuk menjadi
pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang pada akhirnya akan
mempertanggung jawabkan semua perbuatannya kelak dihadapan Allaah SWT.
b. Pemimpin bagi alam semesta karena manusia adalah
mahluk Allaah yang paling sempurna , dalam hal ini mengelola alam semesta ini demi
keberlangsungnya kehidupan manusia itu sendiri tentu sesuai ketetapan Allaah
sampai nanti datangnya hari kiamat.
“ Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat, ”Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata,
”Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di
sana. Sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia
berfirman, ”Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” ( Q.S.
al-Baqarah : 30 ).
Lantas mau kemana kita kelak setelah datangnya kematian.?
Allaah SWT menjawab pertanyaan kita melalui firmanNya :
“ Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan
atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan “. ( Qs. Yasin 83 ).
“Dan tiadalah kehidupan dunia
ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat
itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? “ (QS Al-An’aam ayat 32).
“Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS Ali Imran
133).
“ Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal
kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan
dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan ?”. (Q.S
Al-baqarah : 28)
“ Katakanlah: “Jika kamu
(menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah,
bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar.
Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena
kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan
Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya “. (Q.S Al-baqarah : 94-95)
“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan “. (Q.S Ali Imran: 185)
“ Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati
melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.
Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala
dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula)
kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur “. (Q.S Ali Imran: 145)
Dengan
jelas Allaah menyampaikan kepada kita bahwa manusia kelak akan kembali kepada
Tuhannya yang digambarkan melalui kehidupan akhirat. Dimana disana tersedia tempat yaitu Surga ,
diperuntukan bagi orang-orang yang taqwa / melakukan kebajikan-kebajikan.
Sedangkan neraka disediakan bagi orang-orang yang kafir ( tidak mengakui
keberadaan Allaah ) dan banyak melakukan dosa.
Allaah SWT menjadikan dunia ini sebagai ladang bagi
manusia . Apakah ladang itu akan ditanami dengan kebaikan atau keburukan , itu
tergantung pada manusianya sendiri. Karena pada akhirnya kita sendirilah yang akan memetik atau memanen
ladang yang telah kita tanami dari semenjak lahir hingga datangnya kematian ,
semua akan diperhitungkan di akhirat. Yang menjadi renungan kita , sudahkah mempersiapkan bekal yang cukup untuk di bawa saat waktunya kita kembali
pulang ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar