Called Kafir ( Unbeliever ) ? Why Should Angry ?




Sebenarnya apa yang akan saya tulis ini bukan hal yang baru yaitu istilah  “ Kafir “. Kata kafir berasal dari bahasa Arab artinya tidak percaya  atau kebalikan dari  percaya . Karena pengertian kafir itu luas maka saya batasi saja  arti Kafir terkait dengan  keimanan  seseorang yaitu  Orang yang tidak percaya kepada Allaah SWT  dan RasulNya atau dengan istilah lain seseorang yang tidak mengakui Allaah SWT sebagai satu-satunya Tuhan di dunia ini. Saya kira pengertian kafir yang saya maksud ini sudah cukup umum dan diketahui banyak orang  termasuk non muslim.

Adapun kafir dalam Agama Islam digolongkan sebagai berikut :
1.     Al Muharibin / kafir Harbi  yaitu orang  kafir yang menganggu dan mengacau keselamatan Islam sehingga wajib diperangi
2.     Al – Mu’ahad  yaitu orang kafir yang telah mengadakan perjanjian dengan umat Islam bahwa mereka tidak akan menyerang atau bermusuhan dengan umat Islam selama perjanjian masih berlaku
3.     Adz- Dzimmah  yaitu orang kafir yang tunduk kepada pemerintahan Islam dengan kewajiban membayar pajak bagi yang mampu
4.     Al- Musta’man yaitu orang kafir yang mendapat jaminan perlindungan keamanan dari kaum Muslimin atau sebagaian kaum Muslimin. Tetapi saya kira di Indonesia meskipun mayoritas  penduduknya  beragama muslim , semua warga negaranya memperoleh perlakuan yang sama. Siapapun orangnya  apabila berbuat salah / melanggar peraturan yang ada  tetap di proses hukum tidak peduli agama, suku dll.

Kembali lagi ke istilah Kafir . Saya sering merasa heran dengan mereka khususnya non muslim. Mengapa harus marah ketika ada muslim yang menyebut  mereka dengan istilah  kafir ! Bukankah mereka tidak mengakui keberadaan Allaah SWT ? bukankah mereka mengingkari bahwa Allaah SWT sebagai satu-satunya Tuhan alam semesta ini ?  Lalu apa yang membuat mereka  meradang dengan sebutan kafir yang ditunjukkan kepadanya ? mestinya sebutan itu tidak berarti bagi mereka , seperti halnya  ketika saya dikatakan calon penghuni neraka karena tidak percaya pada Yesus, atau Tuhan yang lainnya. Atau disebut domba yang tersesat atau istilah lain yang kurang lebih bermakna sama . 

Saya tidak akan peduli dengan sebutan apapun yang terkait dengan ketidakpercayaan saya terhadap Tuhan mereka  karena saya memang hanya percaya dan mengakui bahwa Allaah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang saya sembah dan yang saya akui keberadaannya  di dunia ini. Saya tidak merasa sakit hati , marah, benci dll apabila ada seseorang yang mengatakan bahwa saya ingkar terhadap Tuhan mereka ( seperti  istilah  kafir dalam agama Islam , saya tidak tahu adakah istilah untuk kami yang tidak mengakui Tuhan mereka ).

Saya kira muslim  punya adab sopan santun atau etika dalam bergaul . Mereka tidak  mudah atau suka  menyebut  seseorang / temannya yang non muslim   dengan istilah kafir . Kebanyakan ketika kami khususnya saya  ketika  harus  menyebutkan  teman / seseorang yang non muslim saya sebutkan dia Kristen, Hindu , Budha  dll.

Istilah kafir disampaikan  kepada non muslim ketika muslim biasanya dalam keadaan marah , tersinggung, sakit hati, meradang dll atas perbuatan mereka yang tidak menyenangkan atau dimungkinkan telah menodai ,menyakiti atau menyinggung perasaan kaum Muslimin.

Muslim sesungguhnya sangat menghormati privasi seseorang termasuk  keimanan seseorang karena menyadari bahwa dosa seseorang akan ditanggung sendiri oleh orang tersebut atau dengan kata lain segala amal perbuatan  dan sepak terjang   seseorang akan  dibalas dan  dimintai pertanggungjawabannya dihadapan Allaah SWT  kelak di akhirat . Jadi saya kira muslim sangat berhati-hati dalam bertindak termasuk dalam hal ini menyebut non muslim dengan istilah kafir. Kebanyakan dari kami lebih suka menyebut nama agama mereka daripada istilah tersebut sekalipun tahu bahwa antara istilah kafir dan agama selain Islam  bagi muslim sama saja  hakekatnya  yaitu tidak mengakui Allaah SWT sebagai Tuhan seluruh alam.

Jadi  yang ingin saya tegaskan disini kepada anda  ( non Muslim ) mengapa harus marah ketika anda disebut kafir ? mestinya istilah itu tidak berarti bagi anda jika  anda memang tidak mengakui Allaah SWT sebagai satu-satunya Tuhan didunia ini.



The Main Point : God is Different From Creatures

Berbicara tentang Mahluk ciptaan Allaah SWT sesungguhnya kita tidak akan pernah
mampu menghitungnya atau mengetahui  secara pasti berapa macam  jenisnya apalagi
 jumlahnya.

 Allaah SWT berfirman yang artinya :

 “ Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut ( lagi ) sesudah ( keringnya ), niscaya tidak akan
habis-habisnya ( dituliskan ) kalimat Allaah. Sesungguhnya Allaah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana “ ( Qs. Lukman : 27 ).

 Namun dari sekian banyak ciri-cirinya mahluk hidup mungkin dapat saya simpulkan sebagai berikut :

1.Setiap mahluk hidup selalu berkembang biak  , bahwa dalam diri  mahluk tersebut secara naluri ingin mempunyai keturunan

2.      Setiap mahluk hidup mengalami fasa –fase kehidupan seperti kelahiran sampai kematian

3.      Setiap mahluk hidup mengalami masa –masa pertumbuhan :
a.       Bayi /kecil – muda – tua –mati : Manusia
b.      Embrio  - Tunas – Produksi – Penuaan ( tidak produktif ) : Tumbuhan
c.       Masing-masing Hewan berbeda dalam fase perkembangannya.

4.      Setiap mahluk hidup membutuhkan makan ,  minum dan istirahat untuk kelangsungan  hidupnya .

5.      Setiap mahluk  hidup diciptakan mempunyai kelamin  / berpasang-pasangan :
a.      Untuk manusia  ada Laki-laki dan Perempuan
b.      Untuk hewan ada Jantan dan Betina
c.       Untuk Tumbuhan ada Benangsari dan Kepala Putik

6.    Memiliki  kesamaan antara mahluk hidup yang satu dengan yang lainnya  ( pada manusia, binatang  dan tumbuhan  )
Contohnya  : 
a.      Memiliki perasaan  : Sedih, Gembira, Cemburu, Marah , Cinta, Kasih Sayang   dll
b.      Dari segi fisik dengan  bertambahnya umur terjadi perubahan fisik seperti tumbuhnya rambut  (pada manusia / hewan  semakin tua semakin lebat , kulit   semakin keras dll ,pada tumbuhan bertambah lebat / kuatnya akar , daun dll )

             7. Semua mahluk yang pernah hidup akan mengalami kematian / kepunahan.

             8. Memiliki  silsilah / garis keturunan.

Dari beberapa sifat atau karakter tersebut yang terdapat pada seluruh mahluk  hidup
tidak dimiliki oleh Allaah sebagai Dzat yang telah menciptakan mahluk-mahluk tersebut.
Hal ini sekaligus membuktikan dan menunjukan bahwa Tuhan memang berbeda
dengan mahluk ciptaanNya .


Terkait dengan perihal yang saya tulis ini , Allaah SWT berfirman yang
artinya :
“  Allaah tiada mengantuk , juga tidak tidur “ ( Qs. Al –Baqarah : 255 )

 " Dia tiada melahirkan  dan tidak pula dilahirkan  " ( Qs. Al-Ikhlas : 3 )

“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah,” (QS. Al-Qashash: 88).

“Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak
akan dapat dikalahkan,” (QS. Al-Waqi’ah:60)

    “Maka jika datang waktu kematian mereka, tidak bisa mereka tunda dan dan
    mendahulukannya sedetikpun,” [QS. An-Nahl: 61].

“Setiap jiwa pasti akan merasakan mati,” (QS. Ali Imran: 185).

“ Dialah Allaah yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji siapa diantara
kalian yang terbaik amalnya”. [QS. Al-Mulk:2] 

Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...