Manusia adalah mahluk yang terdiri dari jasad dan nyawa. Sebelum kita lahir sebagai manusia di
dunia ini. Terlebih dahulu Allaah menciptakan nyawa atau ruh , nyawa tersebut diciptakan dan hidup pada zaman
azali ( sebelum berada dalam kandungan ) setelah Allah menciptakan arwah baru kemudian jasad kita diciptakan melalui
proses kehamilan ( di dalam kandungan ).
Dalam sebuah hadis diterangkan bahwa didalam
kandungan setelah 4o hari pertama masih berupa setetes air mani, kemudian 4o
hari kedua menjadi segumpal darah dan 40 hari ketiga menjadi segumpal daging.
Kemudian diutuslah malaikat untuk
mencatat empat hal yaitu : rezekinya, ajalnya, amalanya, dan celaka atau
bahagianya. kemudian ditiupkan kepadanya ruh .
Ternyata
keindahan dunia dengan pernak perniknya telah melupakan atau mengingkari
kesaksiannya sendiri sewaktu kita masih berada dalam jaman Azali atau sebelum kita dilahirkan ke dunia ini.
“ Dan ( ingatlah
) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi anak cucu Adam keturunan mereka dan
Allaah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka ( seraya berfirman ) , “
Bukankah aku ini Tuhanmu ?” Mereka menjawab “ Betul ( Engkau Tuhan kami ), kami
bersaksi , ( Kami lakukan demikian itu ) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan, “ Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini, “ atau agar
kamu tidak mengatakan ,” Sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan
Tuhan sejak dahulu, maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan
orang-orang ( dahulu ) yang sesat ? “ (
QS. Al-A’raf : 172-173 ).
Adapun menurut hadis Rasulullah SAW adalah sbb :
“ Sesungguhnya Allaah SWT telah mengambil satu
ikatan dari punggung nabi Adam a.s dengan darah pada hari Arafah. Maka
keluarlah dari antara kedua tulang belikatnya setiap anak cucunya. Allaah
memperbanyak dan menyebarkannya dihadapanNya . Kemudia Allaah berfirman dengan
menghadap mereka. “ Bukankah Aku Tuhanmu ? Mereka menjawab, “ Benar, kami
bersaksi ( atas Ketuhanan Allaah ) ‘ ( HR. An-Nasai ).
Dari Firman dan hadis yang tersebut diatas menerangkan bahwa setiap manusia yang diciptakan Allaah di alam semesta ini ,
sesungguhnya mengakui keesaan dan ketuhanan Allaah SWT sebelum lahir ke dunia .
Dengan kata lain tidak ada satu mahluk pun yang lahir dalam keadaan kafir.
Dalam
sebuah hadis lain yang diriwayatkan dari
Abu Hurairah berbunyi :
“ Setiap bayi
yang lahir sesungguhnya adalah suci ( islam ), kemudian kedua orang tua
merekalah yang membuat mereka menjadikan mereka yahudi, nasrani atau majusi “ ( Muttafaq Alaih ).
Jadi faktor lingkungan sangat berpengaruh bagi
keimanan seseorang , meskipun ruh mereka muslim tetapi ruh tersebut tidak
mempunyai kemampuan mempengaruhi jasad
untuk mengakui keimanan kepada Allaah . Mungkinkah fungsi ruh hanya untuk menggerakan jasad ? atau
hanya untuk menghidupkan jasad saja ? Seperti apakah ruh itu ? Hanya Allaah
yang mengetahui , Allaah berfirman :
“ Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh ,
katakanlah “ Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi
pengetahuan melainkan sedikit “. ( Qs.
Al –Israa : 85 ). Maka dapat dimengerti bahwa tidak ada manusia atau RasulNya yang mengetahui banyak tentang ruh karena ilmu
tentang ruh merupakan rahasia Allaah.
Untuk contoh yang mudah dalam kehidupan manusia mungkin ruh bisa diibaratkan seperti aliran
listrik , jasad / tubuhnya adalah laptop / komputer , sementara otaknya adalah softwere nya
atau program-program yang ada di laptop / komputer .
ketika kita
akan menghidupkan laptop ( tubuh ) maka harus ada aliran listrik ( nyawa ) .
Tidak saja cukup dengan tubuh dan nyawa agar manusia dapat melakukan
aktivitasnya atau melaksanakan kehidupannya tetapi juga harus ada akal fikiran
atau otak ( program-program / software ).
Karena laptop atau komputer akan berfungsi jika didalamnya ada softwere
nya atau program / aplikasi dll . Bila tidak maka laptop tersebut hanya menyala
tetapi tidak dapat untuk bekerja , bila itu manusia mungkin ibarat orang itu hidup ( karena masih memiliki nyawa / ruh ) tetapi tidak dapat berpikir ( koma ).
Terkait dengan pembahasan ini maka aliran listrik hanya berfungsi sebagai sarana untuk mengidupkan laptop atau komputer tetapi tidak dapat membuat laptop / komputer untuk bekerja. Begitupun nyawa atau ruh , berfungsi untuk menggerakan tubuh / jasad saja tetapi tidak dapat membuat jasad tersebut untuk beriman kepada Allaah meskipun nyawa atau ruh tersebut dahulu telah bersaksi bahwa Allaah adalah Tuhan yang telah menciptakannya.