You Are What You Are Saying !

Seringkali seseorang secara tidak sengaja ataupun bercanda mengatakan dirinya begini , begitu dll.  Jika yang dikatakan adalah hal yang positif , maka akan berdampak positif , tetapi bila yang dikatakan adalah hal yang negatif maka akan membawa dampak yang negatif pula.

Contohnya Jika seseorang mengatakan “ Aku masih muda “  maka yang ia rasakan adalah  masih merasa muda, energik , semangat , kreatif , inovatif dll meskipun sesungguhnya ia sudah memasuki usia lanjut.

Sebaliknya jika sesorang mengatakan “ Aku sudah tua “
Maka yang dia rasakan adalah tubuh yang cepat lelah, mudah lupa, tidak bersemangat, malas, merasa sakit-sakitan  dll sekalipun sesungguhnya ia masih berusia muda
.
Begitu juga kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan. Bila dirinya mengatakan Bisa ( in sha Allaah ),  maka dengan sendirinya ia akan melakukan sesuatu yang ia yakini bisa dikerjakan itu dengan usaha yang tanpa lelah, penuh semangat dan tidak mudah menyerah.


Sementara bila kata hantinya mengatakan tidak bisa maka ia memandang suatu pekerjaan itu seperti beban yang berat atau sulit untuk dikerjakan maka ia pun merasa malas, tidak ada semangat , mudah putus asa bahkan menyerah sekalipun ia belum berusaha untuk mengerjakannya.

Maka ucapan atau perkataan yang berulang-ulang yang keluar dari mulut kita seperti pengingat bahwa kita adalah apa yang kita ucapkan. Dan tanpa kita sadari perkataan itu mengendap di dalam otak kita sehingga akan sangat mempengaruhi akitivitas tubuh   kita . Seolah-olah tubuhpun merespon atau menyesuaikan tentang apa yang telah dikatakan oleh otak dan kata hati kita.

Maka  tentu sangat rugi jika ucapan-ucapan yang kita sampaikan itu bersifat negatif . Untuk itu mulai sekarang ucapkanlah kata-kata yang baik atau positif  karena tanpa kita sadari kesan-kesan itu akan mengendap di pikiran kita untuk kemudian direspon oleh tubuh dan jiwa kita.



Actually no human is born in state of disbelieve !

Manusia adalah mahluk yang terdiri dari jasad dan  nyawa. Sebelum kita lahir sebagai manusia di dunia ini. Terlebih dahulu Allaah menciptakan nyawa atau ruh ,  nyawa tersebut diciptakan dan hidup pada zaman azali ( sebelum berada dalam kandungan ) setelah Allah menciptakan arwah  baru kemudian jasad kita diciptakan melalui proses kehamilan ( di dalam kandungan ).


Dalam sebuah hadis diterangkan bahwa didalam kandungan setelah 4o hari pertama masih berupa setetes air mani, kemudian 4o hari kedua menjadi segumpal darah dan 40 hari ketiga menjadi segumpal daging. Kemudian  diutuslah malaikat untuk mencatat empat hal yaitu : rezekinya, ajalnya, amalanya, dan celaka atau bahagianya. kemudian ditiupkan kepadanya ruh . 

Ternyata  keindahan dunia dengan pernak perniknya telah melupakan atau mengingkari kesaksiannya sendiri sewaktu kita masih berada dalam jaman Azali atau sebelum kita dilahirkan ke dunia ini.

“ Dan  ( ingatlah ) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi anak cucu Adam keturunan mereka dan Allaah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka ( seraya berfirman ) , “ Bukankah aku ini Tuhanmu ?” Mereka menjawab “ Betul ( Engkau Tuhan kami ), kami bersaksi , ( Kami lakukan demikian itu ) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, “ Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini, “ atau agar kamu tidak mengatakan ,” Sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang  ( dahulu ) yang sesat ? “ ( QS. Al-A’raf : 172-173 ).

Adapun menurut hadis Rasulullah SAW  adalah sbb :

“ Sesungguhnya Allaah SWT telah mengambil satu ikatan dari punggung nabi Adam a.s dengan darah pada hari Arafah. Maka keluarlah dari antara kedua tulang belikatnya setiap anak cucunya. Allaah memperbanyak dan menyebarkannya dihadapanNya . Kemudia Allaah berfirman dengan menghadap mereka. “ Bukankah Aku Tuhanmu ? Mereka menjawab, “ Benar, kami bersaksi ( atas Ketuhanan Allaah ) ‘ ( HR. An-Nasai ).

Dari Firman dan hadis yang tersebut diatas  menerangkan bahwa setiap manusia  yang diciptakan Allaah di alam semesta ini , sesungguhnya mengakui keesaan dan ketuhanan Allaah SWT sebelum lahir ke dunia . Dengan kata lain tidak ada satu mahluk pun yang lahir dalam keadaan kafir.

 Dalam sebuah hadis lain  yang diriwayatkan dari Abu Hurairah berbunyi :

 “ Setiap bayi yang lahir sesungguhnya adalah suci ( islam ), kemudian kedua orang tua merekalah yang membuat mereka menjadikan mereka yahudi, nasrani  atau majusi “ ( Muttafaq Alaih ).

Jadi faktor lingkungan  sangat berpengaruh bagi keimanan seseorang , meskipun ruh mereka muslim tetapi ruh tersebut tidak mempunyai kemampuan  mempengaruhi jasad untuk mengakui keimanan kepada Allaah . Mungkinkah  fungsi ruh hanya untuk menggerakan jasad ? atau hanya untuk menghidupkan jasad saja ? Seperti apakah ruh itu ? Hanya Allaah yang mengetahui , Allaah berfirman :

“ Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh , katakanlah “ Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit “.  ( Qs. Al –Israa : 85 ). Maka dapat dimengerti bahwa tidak ada manusia atau RasulNya  yang mengetahui banyak tentang ruh karena ilmu tentang ruh merupakan rahasia Allaah.

Untuk contoh yang mudah  dalam kehidupan manusia  mungkin ruh bisa diibaratkan seperti aliran listrik , jasad / tubuhnya adalah laptop / komputer ,  sementara otaknya adalah softwere nya atau  program-program yang ada di laptop / komputer .

 ketika kita akan menghidupkan laptop ( tubuh ) maka harus ada aliran listrik ( nyawa ) . Tidak saja cukup dengan tubuh dan nyawa agar manusia dapat melakukan aktivitasnya atau melaksanakan kehidupannya tetapi juga harus ada akal fikiran atau otak  ( program-program  / software ).

Karena laptop atau komputer akan berfungsi jika didalamnya ada softwere nya atau program / aplikasi dll . Bila tidak maka laptop tersebut hanya menyala tetapi tidak dapat untuk bekerja , bila itu manusia mungkin ibarat orang  itu hidup  ( karena masih memiliki  nyawa / ruh )  tetapi tidak dapat berpikir  ( koma ). 

Terkait dengan pembahasan ini maka aliran listrik hanya berfungsi sebagai sarana untuk mengidupkan laptop atau komputer tetapi tidak dapat membuat laptop / komputer untuk bekerja. Begitupun nyawa atau ruh , berfungsi untuk menggerakan tubuh / jasad saja tetapi tidak dapat membuat jasad tersebut untuk beriman kepada Allaah meskipun nyawa atau ruh tersebut dahulu  telah bersaksi bahwa Allaah adalah Tuhan yang telah menciptakannya.

Is it true that You can take control of your life ?

Dalam QS Al Waqiah ayat 83-87 ,  Allaah SWT berfirman :

“ Maka mengapa ketika nyawa sampai dikerongkongan , dan kamu ketika itu melihat , dan kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat , maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai ( oleh Allaah ), mengapa kamu tidak mengembalikan nyawa itu ( kembali ketempatnya ) jika kamu adalah orang-orang yang benar ? “

Dari ayat tersebut diatas sangat jelas Allaah bertanya sekaligus mengajak manusia untuk berpikir bahwa jika memang kita  tidak dikuasai oleh Allaah , mengapa kita tidak bisa mencegah kematian kita atau mencegah nyawa kita keluar dari tubuh . Ayat- ayat yang sangat menarik untuk direnungkan !

Bagi mereka yang tidak mempercayai keberadaan  Allaah di dunia ini harusnya bisa menjawab firman Allaah diatas. Anehnya sekalipun mereka tidak dapat menyanggah firmanNya  masih banyak juga yang menolak mengakui keberadaan Tuhan di alam semesta ini .

Jika hati nurani kita jujur tentu mudah untuk mengakui jika memang segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah diciptakan oleh Dzat yang Maha Dahsyat .  Coba saja kita fikirkan dan cermati , adakah sesuatu yang telah diciptakan oleh manusia ? Tidak ada ! sesuatu yang dilakukan manusia hanyalah mengolah, merangkai, merekayasa , merubah atau memperbanyak sesuatu yang telah tersedia  / ada di alam ini.

Kita tidak dapat menciptakan sesuatu apapun kecuali sekedar mengelola atau mengolah alam semesta ini, bahkan untuk sekedar menciptakan cabe sekalipun. Apalagi untuk menciptakan nyawa , mencegah nyawa kita terlepas dari badan kita saja tidak mampu !

Jika memang kehidupan kita tidak dikuasai oleh sesuatu mestinya hidup  kita berjalan sesuai harapan dan cita-cita kita . Hidup selamanya dan selalu sehat. Nyatanya sekalipun kita berusaha sekuat tenaga dan semaksimal mungkin mengatur pola makan dan menu makan kita agar  tetap sehat dan dapat hidup selamanya , toh ternyata ajal tetap menghampiri kita.

" Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah, untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu dan membangkitkan kamu kelak ( di akhirat ) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui " ( QS. Al Waqiah : 60-61).

Ini salah satu bukti bahwa hidup  manusia itu dikuasai oleh Tuhannya yang telah menciptakan dirinya . Bukti bahwa manusia tidak dapat menguasai hidupnya sendiri persis seperti yang telah Allaah firmankan , maka sungguh sangat mengherankan  jika ada manusia yang masih meragukan kehadiran Tuhan ditengah-tengah kehidupannya sendiri.



Lantas   adakah  diantara kita yang bisa menjawab atau membantah firman  Allaah  bahwa  jika kamu memang tidak dikuasai oleh Allaah , mengapa kamu tidak mengembalikan nyawa itu ( kembali ketempatnya ) . jika kamu adalah orang-orang yang benar . ( tentunya ingin hidup selama mungkin bukan ? ).

Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...