Call With the Corect Name !!!

Dalam pergaulan sehari-hari seringkali seseorang memanggil temannya, 
atau orang lain dengan sebutan-sebutan yang buruk. Dia beralasan bahwa mereka sudah terbiasa dengan panggilan itu, terlepas dari karena kedekatan hubungan atau ketika mereka bercanda.

Allaah SWT berfirman “ Wahai orang-orang yang beriman ! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, ( karena ) boleh jadi mereka ( yang diperolok-olok ) lebih baik dari mereka ( yang mengolok-olok ), dan jangan pula perempuan-perempuan ( mengolok-olok ) perempuan lain, ( karena ) boleh jadi perempuan ( yang diperolok-olok ) lebih baik dari perempuan ( yang mengolok-olok ). Janganlah saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah ( panggilan ) yang buruk ( fasik ) setelah beriman.Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang dholim " ( QS. Al-Hujurat : 11 ).

Dalam ayat tersebut diatas, disampaikan dengan jelas bahwasanya kita dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut kepada mukmin yang lain :

1.   Mengolok-olok kaum yang lain atau kelompok / golongan yang tidak sepaham dengan kita . ( misalnya bendera hijau mengolok-olok bendera biru , putih atau sebaliknya ). Di masyarakat kita masih ada yang berperilaku demikian, mereka merasa atau mengira bahwa kelompok mereka lah yang paling hebat , paling benar, paling baik dsb. Padahal sesungguhnya hanya Allaah yang paling mengetahui siapa yang paling benar diantara mereka.

2.   Perempuan yang satu mengolok-olok perempuan lainnya. Mengapa perempuan ? mungkin karena memang perempuanlah  atau mayoritas perempuan, mahluk yang lebih suka membuat gosip mengenai  orang lain, tetangga bahkan saudaranya sendiri .

3.   Tidak boleh saling mencela antara yang satu dengan lainnya. Karena kadang kita tidak tahu persis permasalahan seseorang /  melihat hanya dari permukaannya saja ( berprasangka ), yang paling mengetahu sekali lagi hanya Allaah. sesama mukmin sesungguhnya saling bersaudara jadi  apabila seorang mukmin mencela mukmin yang lain maka ia bukanlah seorang mukmin dan itu berdosa.

4.   Tidak boleh memanggil dengan gelar atau sebutan yang jelek  ( botak, gendut, bagong, gareng, dower,  kampleng , cebol, bewok , gajah ( gemuk ),monyet , kucing atau nama binatang lainnya.  Panggilah dengan nama yang sesungguhnya. Misalnya nama sebenarnya " Udin ", panggilah dengan " Udin ", jangan karena dia berkepala botak dan gemuk / gendut maka dia dipanggil dengan sebutan “ hai botak , gendut “. Sesungguhnya nama memiliki arti atau makna. Orang tua memberi nama kepada anaknya , tentu ada maksud / harapan dari orang tua kepada anak tersebut.

Di samping itu nama juga memilki dampak secara psikologis bagi orang tersebut.  Maka panggilan / gelar  yang jelek tentu kadang membuat dia marah, merasa tidak nyaman, rendah diri , terhina, menyakitkan dll. Saya pernah membaca seseorang melakukan tindakan kekerasan karena dia marah terhadap korbannya karena dia  selalu diejek / merasa terhina dengan panggilan / julukan yang selalu dilontarkan korban  kepadanya.

Allaah SWT sangat memahami karakter hambaNya, karena itulah kita dilarang memanggil seseorang dengan seenak hati kita sendiri. memang kelihatan hal sepele tapi sebenarnya merupakan hal yang serius karena berdampak psikologis bagi yang mendapat gelar atau sebutan tersebut.

 Maka jika dia mempunyai nama yang baik , mengapa kita mesti memanggilnya  dengan sebutan yang jelek ?
Berhentilah memanggil nama teman, sahabat, saudara atau orang lain dengan sebutan-sebutan yang buruk, jika kita tidak ingin termasuk orang-orang yang Dholim !!!


Change Mind Set About Fasting !

Sudah menjadi kebiasaan di masyarakat  bahwa dalam menjalankan ibadah puasa seringkali berlebihan dalam menyajikan hidangan untuk berbuka puasa ( menurut pengamatan penulis :D ). Kebanyakan orang  seringkali membeli ini dan itu untuk berbuka, sering mengada-adakan makanan baik itu memasak sendiri atau membeli di penjual-penjual dadakan yang tumbuh bagai jamur di musim penghujan. Tidak peduli apakah makanan itu akan habis disantap atau tidak tersentuh sama sekali yang penting menyiapkan makanan untuk berbuka ( ngumpulin makanan :D ).

Mereka  begitu sibuk menyusun  ataupun berburu menu baik hidangan utama ataupun takjil ( makanan pembuka ).  Dan ketika waktu berbuka tiba, seolah-olah melakukan balas dendam dengan menyajikan atau menyantap habis semua yang ada di  depannya. Seolah-olah melakukan balas dendam setelah selama kurang lebih 14 jam ususnya  diistirahatkan  dari makanan. Seolah-olah selama lebih kurang 14 jam mereka  telah menganiaya perutnya , sehingga begitu tiba waktu berbuka semua makanan  dihabiskan tanpa sisa meskipun secara bertahap.

Sehingga banyak diantara mereka, yang justru meningkat kolesterolnya, gula darahnya, dll pada saat menjalankan ibadah puasa, padahal puasa itu sendiri dimaksudkan agar tubuh kita  menjadi lebih sehat karena banyak racun dan toksin-toksin yang keluar dari tubuh kita manakala kita berpuasa.

Semua itu tentu terkait dengan pola makan selama kita menjalankan puasa . Ini bisa di mengerti karena hampir tiap hari mereka menyantap makanan / minuman yang manis-manis seperti sirup, kolak, dll dimana pada hari-hari biasa  mereka tidak melakukannya.maka tidak mengherankan jika di bulan puasa justru kadar gula darah atau kolesterolnya meningkat tajam ,tentu ini terkait dengan menu makanan yang mereka santap setiap harinya selama berpuasa.

Melihat fenomena ini , Apakah tidak sebaiknya kita ubah cara berpikir kita  dalam menyikapi datangnya bulan ramadhan ini. Kita jadikan bulan Ramadhan justru untuk hidup yang lebih sederhana daripada hari-hari biasa. Karena secara tidak langsung puasa mengajarkan kepada kita untuk berlatih mengekang hawa nafsu dalam hal apa saja. Untuk lebih peka  terhadap mereka yang sering kelaparan , karena kita sendiri dapat merasakan bagaimana rasanya orang menahan lapar. Bukankah kita berpuasa karena menuruti perintah Allaah   agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa .

Maka jika kita sudah niatkan diri untuk mematuhi perintah Allaah yaitu menjalankan puasa  tetapi mengapa kita seolah-olah mendiskripsikan bahwa puasa adalah penganiayaan bagi perut kita sendiri dengan melakukan balas dendam ketika tiba saat berbuka . Dengan menghidangkan makanan yang lebih lezat / enak dibandingkan hari-hari biasanya meskipun harus mengeluarkan uang lebih banyak atau bahkan sekalipun harus berhutang mungkin.

Seolah-olah puasa akan membuat sakit tubuh kita, padahal puasa justru sangat baik untuk kesehatan kita. Kita tidak perlu suplement ini dan itu karena saya yakin Allaah sudah merancang sedemikan rupa tubuh kita terkait dengan perintahNya untuk menjalankan puasa bagi  mahlukNya .

Inilah mengapa di bulan puasa justru banyak orang yang budgetnya membengkak dari bulan-bulan sebelumnya. Bulan yang seharusnya kita lalui dengan hidup yang lebih sederhana malah terbalik. Alangkah baiknya uang yang kita belanjakan untuk keperluan puasa kita kurangi / sisihkan untuk kita berikan / sedekahkan kepada mereka yang tergolong kurang mampu sehingga mereka bisa merayakan dan merasakan indahnya hari Raya Idul Fitri . 

Dulu ketika saya kecil memang sering mengumpulkan makanan untuk berbuka, semua di simpan dengan keyakinan setelah berbuka tentu akan disantap atau dihabiskan semua makanan itu meskipun pada kenyataanya kadang ketika waktu berbuka tiba , justru tidak tersentuh makanan yang telah dikumpulkan dari pagi hingga sore ,karena sudah kenyang dengan menu utama yaitu nasi beserta lauk pauknya.

Maka jadilah mereka penghuni lemari es, dan ini hampir setiap hari terjadi. tak kala lewat beberapa hari tentu bau, rasa dan warnanya pun berubah maka tempat sampahlah sebagai tempat terakhir makanan yang telah diperoleh dengan susah payah, entah itu harus mengantri atau menempuh jarak yang agak jauh untuk mendapatkannya.


Saya yakin anda pun mengalami hal tersebut ( menurut cerita teman-teman). Jadi apakah kita masih berkelakuan sama dengan pada saat kita masih kecil dulu ? Apakah bedanya cara berpikir pada  masa kanak-kanak dengan masa dewasa kita sekarang ini  jika perilaku kita  masih tetap sama ?

WHO YOU ARE ?

Sudahkah anda mengenali diri anda sendiri ? Mengenali diri sendiri saya kira itu penting agar dapat mencari kegiatan  atau pekerjaan yang sesuai dengan karakter dasar kita. Atau dalam dalam rangka menggali potensi atau untuk menyalurkan kelebihan yang kita miliki.

Setiap individu pada dasarnya memilki potensi untuk meningkatkan prestasi dibidangnya masing-masing. Hanya tergantung pada masing-masing individu apakah masing-masing individu tersebut mempunyai kemauan dan kebutuhan berprestasi di bidangnya. Apakah  potensi tersebut telah tergali  dengan maksimal atau masih tersimpan  pada dirinya
.
Untuk menggali potensi yang ada pada kita tentu kita harus mengenal diri kita sendiri terlebih dahulu. Dengan mengenal diri kita sendiri maka akan lebih memudahkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan kita dan meningkatkan kelebihan yang kita miliki.

Lantas bagaimana cara mengenal diri kita sendiri ?

1. Coba kita  memahami karakter yang ada di diri kita .  Ada 4 karakter dasar pada manusia menurut Hipocratees . Ia mengatakan bahwa ada 4 cairan tubuh yang mempengaruhi temperamen dasar manusia, jika cairan tubuh tersebut lebih  dominan dari cairan yang lain, maka cairan tersebut dapat membentuk karakter seseorang yaitu :

a.   Tipe Choleric  ( Empedu kuning ) sifatnya kering  : Keras , tegas, senang memimpin, membuat keputusan , dinamis dan aktif, bebas dan mandiri, berkemauan keras untuk mencapai target / sasaran, tidak begitu memerlukan teman, mau memimpin dan mengorganisasi , terdorong oleh tantangan, mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat, unggul dalam keadaan darurat.

Kelemahannya : tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah, menyukai kontroversi / pertengkaran, terlalu kaku dan keras, cenderung memperalat orang lain, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, amat sulit mengaku /meminta maaf, susah untuk santai,  tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik, sering membuat keputusan tergesa-gesa, workaholics.

b.   Tipe Sanguin ( Darah ) sifatnya panas : Periang, hangat, suka bicara , antusias dan ekspresif, hidup di masa sekarang, mudah berubah ( kegiatan / keinginan ), berhati tulus dan kekanak-kanakan, menyenangkan dan dicemburui orang lain, mudah berteman dan menyukai orang lain, senang berkumpul / berorganisasi, mudah memaafkan, umumnya hebat di permukaan, menganmbil inisiatif dari hal-hal yang membosankan, menyukai hal-hal yang spontan.
.
Kelemahannya : Suara dan tertawa yang keras, membesar-besarkan masalah , mudah berubah, mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan / orang lain, prioritas kegiatan kacau, susah datang tepat waktu, rentang konsentrasi pendek.

c.   Tipe Phlegmatic ( Lendir ) sifatnya dingin  : Santai, tenang, mudah bergaul, tidak banyak bicara tapi cenderung bijaksana, simpatik dan baik hati ( suka menyimpan emosi ), cenderung berusaha menemukan cara  paling mudah, penengah masalah yang terbaik, menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan orang lain, berbelas kasihan dan peduli, mudah diajak rukun dan damai . ( cocok dengan penulis nih , haha..).

Kelemahannya : kurang antusias terhadap perubahan, menghindari konflik dan tanggung jawab, terlalu pemalu dan pendiam, kurang berorientasi pada tujuan ( biarkan hidup mengalir apa adanya hhehe,,), lebih suka sebagai penonton dari pada terlibat, sulit bergerak dan memotifasi diri ( pemalas :D ), tidak senang di desak-desak , bekerja sesuai mood :D ).

d.   Tipe Melancholy  ( Empedu hitam ) sifatnya basah : Pendiam, setia, serius, Analitis, mendalam dan penuh pikiran, artistik, musikal dan kraetif, bertujuan dan berorientasi pada jadwal, mengorbankan diri dan idealis , standar tinggi dan perfeksionis, senang perincian , tekun serta tertib dan teratur, berteman dengan hati-hati, mengabdi , puas di belakang layar dan  menghindari perhatian.

Kelemahannya : cenderung melihat dari sisi negatifnya, mengingat yang negatif dan pendendam, tertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah, menghabiskan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan, sulit bersosialisasi , sulit mengungkapkan perasaan, rasa curiga yang besar, hidup berdasarkan definisi.

2. Tuliskan nama-nama tokoh yang anda kagumi beserta alasannya. Misalnya anda mengagumi tokoh tersubut karena kecerdasannya, kejujurannya, perilakunya yang sopan, ramah, penuh kasih sayang, tegas, pejuang yang keras, penolong, sabar, dll

 3. Setelah itu gabungkan sifat-sifat atau alasan anda mengagumi tokoh tersebut.

4. Nilai-nilai atau sifat-sifat yang anda tulis tadi adalah sifat anda yang hakiki. Atau menunjukkan siapa diri anda sesungguhnya. Dan jika melakukan sesuatu yang bertentangan dengan sifat yang dimilikinya maka anda tidak nyaman.


Dari beberapa poin yang saya sampaikan sedikit banyak anda dapat mengenal diri anda sebenarnya. Meskipun pengelompokkan diatas tidak tepat sekali karena bisa jadi karakter anda merupakan gabungan beberapa tipe, misalnya tipe c dan d ( seperti saya  :D ), tetapi temperamen yang paling menonjol atau karakter dasar adalah seperti yang telah tersebut diatas. Paling tidak jika anda  tahu kelebihan dan kekurangan atau karakter dasar yang ada miliki,  mungkin anda dapat memilih pekerjaan atau menempatkan diri yang sesuai dengan karakter dasar anda.

Atau kita bisa berusaha untuk sedikit demi sedikit mengatasi kelemahan yang kita miliki dalam rangka meraih prestasi yang lebih baik dalam bidangnya masing-masing.

The secret behind the prayer sitting tahiyat beginning and end

Diriwayatkah didalam Assyifa oleh Hujjatul Islam Al Qadhi’iyad rah. Bahwa Rasulullah  shallallahu 'alaihi wasallam bercerita :

“Saat aku naik menuju Mi’raj aku melihat dilangit itu para malaikat gemuruh dengan dzikir dan tasbih dan warna dan bentuk yang belum pernah aku lihat di permukaan bumi ada warna seperti itu,  dan bentuk seperti itu dan kulihat hamparan surga itu bentangan tanahnya adalah Misk yang di keringkan.


Minyak wangi yang mengering dari indahnya di campur dengan berlian dan juga mutiara dan kemudian ketika aku sampai  menembus Muntahal khalai’iq (batas akhir seluruh Makhluk), tidak lagi kudengar satu suarapun, sepi dan senyap, tidak ada lagi bentuk dan warna warni dan saat itu akupun mendengar satu suara :

“Mendekat , mendekat wahai Muhammad, tenangkan dirimu dari ketakutanmu wahai Muhammad” 


maka beliau pun bersujud lalu berkata :  " Attahiyyatul Mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatu lillah“


(Rahasia keluhuran, kebahagiaan, kemuliaan, keberkahan, milik Allah dan untuk Allah subhanahu wata'ala)


Maka aku mendengar jawaban ucapan Rasul :  " Assalaamu alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh ”, (Salam sejahtera wahai Nabi dan Rahmatnya Allah, dan keberkahannya).


Maka aku menjawab : “Assalaamu alaina, wa alaa ibaadillahisshaalihiin” (Salam sejahtera bagi kami (yaitu aku dan ummatku), dan hamba hamba yg shalih (yaitu para nabi dan malaikat) ".


Beliau tidak mau mengambil rahasia salam sejahtera dari Allah sendiri, tapi ingin menyertakan ummat Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dengan ucapan :
“salam sejahtera untuk kami dan para hamba Allah yang shaleh yaitu para Malaikat dan para Rasul dan Nabi”


Dari cerita Rasulullah Saw diatas, ternyata doa  yang kita baca baik saat duduk tahiyat awal maupun akhir dalam sholat  adalah percakapan antara nabi Muhammad dengan Allaah SWT di Sidratul Muntaha. Dimana pada saat itu juga Rasulullah Saw menerima perintah untuk melaksanakan  sholat sebanyak 5 kali sehari dari sebelumnya sebanyak 50 kali, kemudian nabi Muhammad Saw meminta keringanan hingga menjadi 5 kali dalam sehari.

Why The Prophets Cry ?

Ketika nabi Muhammad Saw Miraj, di langit pertama ( ke satu )  beliau bertemu dengan nabi Adam dengan bentuk dan postur seperti pertama kali Allaah menciptakannya. Di kedua sisi nabi Adam ada 2 kelompok, beliau melihat nabi Adam tersenyum dan berseri-seri  ketika menengok ke kelompok sebelah kanan, tetapi ketika memandang ke kelompok sebelah kiri beliau menangis dan bersedih.

Maka nabi Muhammad menanyakan tentang hal tesebut kepada malaikat Jibril dan oleh malaikat Jibril dijelaskan bahwa kelompok sebelah kanan adalah anak cucunya yang akan menjadi penghuni syurga, sementara yang kiri adalah calon penghuni neraka. Dan ini  sesuai dengan firman Allaah dalam surat Al-Waqiah dimana disebutkan bahwa golongan kanan berada di surga sementara golongan kiri berada di neraka.

Saat nabi Muhammad memasuki langit ke enam, beliau bertemu nabi Musa.
Seorang yang berperawakan tinggi dan berkulit putih kemerah-merahan. Setelah saling menyapa nabi Muhammad segera berlalu, tetapi nabi Musa tampak menangis dan ketika ditanya mengapa beliau menangis. Nabi Musa menjawab “  Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus jauh setelah aku, tapi umatnya lebih dulu masuk surga daripada umatku ".


Dari Ibnu Mas’ud ra, ia berkata “ Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata padaku “ Bacalah Al Qur’an untukku “.
Maka aku menjawab “ Wahai rasulullah, bagaimana aku membacakan Al Qur’an untukmu, bukankah Al Qur’an diturunkan kepadamu ?”.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “ Aku suka mendengarkannya dari selainku “. Lalu aku membacakan untuknya surat An-Nisa hingga sampai pada ayat ( yang artinya ) “ Maka bagaimanakah ( halnya orang kafir nanti ) apabila kami mendatangkan seorang saksi ( rasul ) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu ( Muhammad ) sebagai saksi atas mereka itu ( sebagai umatmu ). ( Qs. An-Nisa : 41 ). Beliau berkata “ Cukup “. Maka aku menoleh pada beliau , ternyata keadaan mata beliau dalam keadaan bercucuran air mata .

Dari keterangan diatas dapat kita pahami bahwa sesungguhnya para rasul atau nabi memiliki cinta yang dalam kepada umatnya. Nabi Adam ibarat orang tua yang mengetahui nasib anak-anaknya kelak dimana yang satu bahagia sementara yang lainnya menderita tentu sangat bersedih, terlebih lagi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Begitupun dengan nabi Musa dan nabi Muhammad, yang mereka pikirkan pun tak jauh beda yaitu umatnya ( manusia yang menjadi sasaran pengutusannya ). Mereka sama-sama bersedih karena diantara umatnya akan mengalami penderitaan, penyiksaan dan adzab dari Allaah. Mereka tahu persis bagaimana kelak nasib dari umatnya yang ingkar kepada Tuhannya dan banyak melakukan dosa .

Mereka sedih dan prihatin dengan nasib kita sementara kita yang dipikirkan dan disedihkan kadang justru tidak tahu diri. Masih bisa tertawa saat melakukan dosa.Ya Allaah, ya Rabbi... ampunilah kami, yang kadang masih suka menunda waktu sholat, meski kita tak perlu dan tak harus mengeluarkan apa-apa untuk melakukannya tapi kadang masih  terasa berat . Astaghfirullaahal adziim...! Astaghfirullaahal adziim..! Astaghfirullaahal adziim...!


Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...