Like Who Is The Prophet Muhammad Saw ?

Beberapa waktu yang lalu , saya dibuat heran dengan kelakuan orang / kelompok yang mengadakan lomba / kontes / festival atau apapun namanya untuk membuat karikatur atau menggambar Nabi Muhammad Saw . Masalahnya kaum muslimin sendiri tidak pernah merilis atau mengeluarkan baik gambar / foto atau sekedar sketsa wajah  nabi Muhammad . tetapi mereka kok berani mengeluarkan / merilis wajah nabi Muhammad.  Lantas dasarnya apa ? kecuali jika kaum muslimin pernah merilis secara resmi wajah / gambar nabi Muhammad kepada publik , itu lain persoalannya.

Yang sangat mengherankan kenapa mereka tidak menyelenggarakan saja wajah / sosok dari tokoh  agama lain yang jelas – jelas telah mereka rilis / keluarkan baik itu berupa gambar atau patung  atau dalam bentuk lain . Contoh : wajah tuhan Yesus, patung Budha, patung Dewi Kwan In atau figur yang lain yang telah diterbitkan secara resmi oleh pemeluknya sendiri. Maka jika mereka mengadakan kontes masih bisa diterima karena ada dasar untuk meniru yaitu gambar / foto / patung yang telah dikeluarkan secara resmi oleh pemeluknya sendiri ( pihak gereja , Klentheng , Wihara dll ).

Lantas tujuanya apa mereka menyelenggarakan kontes gambar nabi Muhammad ? Pernahkah umat Islam menyelenggarakan kontes semacam itu untuk umat yang lain ? Pernahkah umat Islam menyakiti umat lain dengan secara resmi  membuat karikatur figur agama lain yang di sucikan ? Pernahkah umat Islam menyakiti perasaan umat lain dengan melecehkan baik itu kitab ataupun tokohnya  ( membuat  kitab / ayat –ayat palsu  atau wajah tokoh yang mereka agungkan ? ).

Mereka yang katanya menjunjung tinggi  dan meneriakan Hak Asasi ataupun Privasi seseorang ternyata mereka sendiri yang melanggarnya , meskipun saya yakin perbuatan tersebut tidak akan menggoyahkan kepercayaan  kami terhadap agama kami sekalipun berkali – kali mereka lakukan.  Bagi saya pribadi selaku umat muslim perbuatan melecehkan agama / kepercayaan orang lain itu tidak bermanfaat sama sekali dan hanya menyakiti perasaan saja kecuali jika memang dalam forum dialog secara resmi dimana  kita harus menjelaskan / mengemukakan alasan untuk mendukung kebenaran agama yang kita anut . ( ex : Dialog agama ).

Maka kadang saya  agak memaklumi jika ada pihak / muslim yang agak tersinggung dengan kelakuan mereka yang telah melecehkan / tidak menghargai agamanya karena umat muslim sudah sangat fair menjaga perasaan  dari pemeluk agama lain. Mudah – mudahan Allah memberikan petunjukNya kepada mereka yang telah menghina atau melecehkan baik itu Kitab  ataupun UtusanNya.

Dalam postingan saya kali ini , saya ingin memberikan karakteristik tentang sosok nabi Muhammad . Bukan dalam gambar / foto tapi hanya sifat , biar masing – masing berimajinasi  sendiri bagaimana figur nabi Muhammad  karena memang tidak ada gambar / foto yang legal dan dijamin kebenarannya. Dan rasulullah senidri melarang umatnya untuk mengabadikan  entah wajah atau sosoknya  .  Berikut hadisnya :

“ Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhori ).

“ Itulah orang-orang yang bila ada orang sholih di antara mereka yang mati, mereka membangun tempat ibadah di atas kuburannya kemudian
membuat gambar-gambarnya. Itulah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah.” ( HR. Ahmad dan Al-Bukhari )

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka.” ( HR. Abu Dawud ).

Demikian Rasulullah melarang umatnya  karena takut jika sepeninggal beliau umatnya akan mengkultuskan atau menyanjung yang berlebihan kepada beliau,  karena pada hakekatnya yang pantas kita sembah dan sanjung hanyalah Allah SWT , Tuhan seluruh alam. Mengabadikan / menggambar atau membuat patung bisa dikategorikan salah satu perbuatan menyanjung maka Rasulullah melarang umatnya untuk tidak meniru perbuatan orang lain yang yang mengagungkan / menyanjung tokoh - tokoh sholeh di agama mereka.

Maka dapat dimengerti mengapa umat Islam tidak pernah mengabadikan wajah  sosok beliau baik foto / gambar  apalagi merilis secara resmi ke publik . Dan setahu saya memang tidak ada  nabi  / utusan Allah  yang diabadikan melalui gambar atau foto.
Tetapi jika sekedar ingin mengetahui bagaimana wajah  dan sosok nabi Muhammad Saw, berikut ciri – cirinya :

1.  " Ali bin Abi Thalib (ra)  meriwayatkan: Rambut Rasulullah lurus dan sedikit berombak. Dia tidak berperawakan gemuk dan tidak pula tampak terlalu berat, dia berperawakan baik dan tegak. Warna kulit dia cerah, mata dia hitam dengan bulu mata yang panjang. Sendi-sendi tulang dia kuat dan dada dia cukup kekar, demikian pula tangan dan kaki dia. Badan dia tidak berbulu tebal, tapi hanya bulu-bulu tipis dari dada ke bawah sampai di pusar dia. Jika dia sedang berhadapan dengan seseorang, maka dia akan mengarahkan wajah dia ke orang tersebut (penuh perhatian). Di antara tulang belikat dia “tanda” kenabian dia. Dia adalah orang yang paling baik hati, orang yang paling jujur, orang yang paling dirindukan dan sebaik-baik keturunan. Siapa saja yang mendekati dia akan langsung merasa hormat dan khidmat. Dan siapa yang bergaul dengan dia akan langsung menghargai dan mencintainya. Saya belum pernah melihat orang lain seperti dia. (Riwayat dari Ali bin Abi Thalib).

2.  Hind bin Abi Halah (ra) menceritakan sebagai berikut: "Rasulullah (saw) memiliki pribadi mulia dan diakui sangat agung dalam pandangan orang yang melihatnya. Wajah dia bercahaya seterang bulan purnama. Dia sedikit lebih tinggi dari rata-rata kami tapi lebih pendek dari orang yang jangkung. Kepala dia lebih besar dari rata-rata, dan rambut dia agak keriting (berombak). Jika dapat dikuakan (dibelah), maka dia kuakan, Jika tidak dapat maka dia biarkan saja. Saat rambut dia agak panjang, akan mencapai kuping telinga dia. Kulit dia berwarna cerah dan dahi dia lebar. Alis mata dia lengkung hitam dan tebal, di antara alisnya nampak urat darah halus yang berdenyut bila dia emosi atau bergairah. Hidung dia agak melengkung dan mengkilap jika terkena cahaya serta tampak agak menonjol jika kita pertama kali melihatnya, padahal tidak demikian sebenarnya. Dia berjanggut tipis tapi penuh rata sampai di pipi. Mulut dia sedang, gigi dia putih cemerlang dan agak renggang. Pundak dia bagus dan terpasang kokoh, seperti di cor dengan perak. 


3.   "  Anggota tubuh dia yang lain serba normal dan proporsional. Dada dan pinggang dia seimbang ukurannya. Daerah di sekitar tulang belikat dia cukup lebar, dan terpasang dengan baik. Bagian-bagian tubuh dia yang tidak tertutup bulu lebat satupun nampak bersih dan bercahaya. Kecuali bulu-bulu halus yang tumbuh dari dada dan tumbuh sampai ke pusar. Lengan dan dada bagian atas dia berbulu. Pergelangan tangan dia cukup panjang, telapak tangan dia agak lebar serta baik telapak tangan maupun kaki dia padat berisi, jari-jari tangan dan kaki dia cukup langsing. Telapak kaki dia cukup lengkungannya dan atasnya halus serta bagus bentuknya, sehingga saat dia mencucinya, maka air akan meluncur dengan cepat ke bawah. Jika dia berjalan, dia melangkah dengan posisi badan agak condong ke depan, tapi dia melangkah dengan anggun. Langkah dia panjang dan cepat serta terlihat seperti turun (loncat) dari suatu ketinggian. Jika dia sedang berhadapan dengan seseorang, maka dia memandang orang itu dengan penuh perhatian. Pandangan dia selalu ditundukkan sesuai aturan (dalam Alquran), dan lebih sering melihat ke bawah daripada ke atas. Dia tidak pernah memelototi seseorang, pandangan mata dia selalu menyejukkan. Dia juga selalu berjalan agak di belakang, terutama saat melakukan perjalanan jauh dan dia selalu lebih dulu menyapa orang yang ditemuinya di jalan." (Hind bin Abi Halah (ra) telah diceritakan oleh Hasan bin Ali).

4.   ” Rasulullah (saw) memiliki mulut yang agak lebar, di mata dia terlihat juga garis-garis merahnya. Dan tumit dia langsing. Saya berkesempatan melihat Rasulullah (saw) di bawah sinar rembulan, dan (saya) perhatikan pula rembulan tersebut, bagi saya dia lebih indah dari rembulan tersebut." (Diriwayatkan Jabir bin Samurah).

5.    “Apakah rona wajah Rasulullah (saw) cemerlang seperti pedang yang mengkilap?” Ia menjawab “Tidak! tapi lebih mirip dengan purnama yang cerah.” (Diriwayatkan oleh Abu Ishaq dari Bara’a bin Aazib).

6.   " Abu Hurairah (ra) mengemukakan: "Rasulullah begitu rupawan, seperti dia dibentuk dari perak. Rambut dia cenderung berombak. Abu Hurairah (ra) juga meriwayatkan: Saya belum pernah melihat orang yang lebih baik dan lebih tampan dari Rasulullah (saw); roman mukanya secemerlang matahari, juga tidak pernah melihat orang yang secepat dia. Seolah-olah bumi ini digulung oleh langkah-langkah dia ketika sedang berjalan. Walaupun kami berusaha untuk mengimbangi jalan dia, tapi dia tampaknya seperti berjalan santai saja." (Diriwayatkan oleh Abu Hurairah).

7. "Gigi depan Rasulullah (saw) agak renggang (tidak terlalu rapat) dan jika dia berbicara tampak putih berkilau." (Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas).

Dari sekian karakteristik yang dimilikinya ternyata nabi Muhammad Saw memiliki kemiripan dengan Nabi Ibrahim, tentu tidak mengherankan karena beliau adalah keturunan nabi Ibrahim ( seperti kita ketahui nabi Muhammad bertemu dengan nabi Ibrahim dalam persitiwa Isra mi’raj ), seperti sabda beliau :

Imam Ahmad meriwayatkan, dari Yunus dan Hujain, dari Al-Laits, dari Abu Zubair, dari Jabir, dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

“…Setelah itu aku diperlihatkan sejumlah nabi. Di sana aku melihat Musa. Ia adalah contoh pria yang memiliki postur yang tegap . Kemudian aku melihat Isa bin Maryam, setelah aku amati dari dekat wajahnya sangat mirip dengan Urwah bin Mas’ud. Kemudian aku melihat Ibrahim, dan ketika aku amati dari dekat wajahnya mirip dengan orang yang bersama kalian ini (yakni dengan diri Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam sendiri).”
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah Saw : "..... Dan sungguh telah diperlihatkan kepadaku jama'ah para nabi. Adapun Musa, dia sedang berdiri shalat. Dia lelaki tinggi kekar seakan-akan dia termasuk suku Sanu'ah. Dan ada pula 'Isa bin Maryam alaihi`ssalam sedang berdiri shalat. Manusia yang paling mirip dengannya adalah 'Urwah bin Mas'ud ats-Tsaqafi. Ada pula Ibrahim 'alaihi`ssalam sedang berdiri shalat. Orang yang paling mirip dengannya adalah sahabat kalian ini, yakni beliau sendiri. Kemudian diserukanlah shalat. Lantas aku mengimami mereka. Seusai shalat, ada yang berkata (Jibril): "Wahai Muhammad, ini adalah Malik, penjaga neraka. Berilah salam kepadanya!" Akupun menoleh kepadanya, namun dia mendahuluiku memberi salam. ( HR Muslim  ).

Namun begitu tidak berarti bahwa kita tidak dapat melihat beliau karena bisa saja kita bertemu dengan Rasulullah Saw di dalam mimpi. Dari Abu Hurairah ra , Rasulullah bersabda " Siapa saja yang melihatku dalam mimpi , maka ia benar telah melihatku karena setan tidak mungkin menyerupai diriku " ( HR. Muslim no 2266 ).

How The Figure Of The Prophet Isa As ?

Salah satu nabi yang paling kontroversial atau menjadi perdebatan antara umat Islam dan Kristiani adalah nabi Isa As.  Karena di dalam Al Qur’an ( Firman Allah ) nabi Isa di sebut atau memilki kedudukan  hanya sebagai nabi / rasul Allah  saja, seperti halnya  nabi – nabi lain yaitu nabi Adam, Idris, Nuh, Ibrahim, Luth, Yakub,  Iskak, Yusuf, Sulaiman, Harun, yahya,  yunus,  Daud, Musa  dll. Tetapi dalam ajaran Kristen nabi Isa memiliki kedudukan sebagai Tuhan / anak Tuhan. Penciptaan nabi Isa tak ubahnya seperti penciptaan nabi Adam. Bedanya kalau nabi Adam diciptakan tanpa ayah ibu , sementara nabi Isa diciptakan tanpa ayah.

Jika yang dimaksud oleh ke dua agama tadi ( Islam dan Kristen )  bahwa figure nabi Isa adalah sosok yang berbeda  ( berarti 2 figure ). Jelas tidak, karena baik menurut Kristen atau Islam , nabi Isa mempunyai ibu yang bernama Maryam / Maria, sama – sama tidak memiliki ayah ( dilahirkan tanpa seorang ayah dalam proses kehamilannya ). Jadi jelas disini bahwa itu mengarah ke satu figure tetapi mempunyai kedudukan yang berbeda .  Seperti yang saya sebut tadi bahwa di Al Qur’an , Isa di posisikan hanya sebagai pesuruh Allah sementara bagi umat Kristiani di posisikan sebagai Tuhan / anak Tuhan.

Jika di media sosial atau dalam kehidupan sehari – hari sosok nabi Isa diperdebatkan khususnya antara 2 agama tadi tentu bukan hal yang mengherankan karena masing – masing memiliki kepentingan ,  masing – masing tentu ingin mempertahankan kebenarannya.

Seandainya sosok nabi Isa tidak di sebut dalam Al Qur’an , sudah tentu umat Islam pun tidak akan peduli / tidak  ikut campur tangan seperti halnya  kepada agama lain ( Tuhan lain ). Jadi jika selama ini sering terjadi perdebatan tentang figure nabi Isa , semata – mata karena ingin mempertahankan kebenaran informasi yang termuat dalam Al Qur’an sebagai Firman Allah yang mutlak kebenarannya bagi umat Islam.

Namun disini saya sedang tidak membahas siapa yang benar atau siapa yang salah karena sudah sangat jelas bagaimana  ke dua agama  tersebut  memposisikan figure nabi Isa. Oleh karena itu jelas  tidak ada yang mau mengalah , masing – masing pihak akan mempertahankan pendapatnya,  biarlah Tuhan yang Maha Esa nanti yang akan menghakimi , he..he...

Kalau bagi  saya pribadi terkait dengan nabi Isa bisa dibaca pada postingan saya yang lain yaitu God became Man, is it possible ? dan God ( Allah SWT ) created Man with 4 ways .

Saya hanya ingin menyampaikan sosok / figure nabi Isa menurut hadis Rasulullah Muhammad Saw yang mana beliau telah bertemu dengan nabi Isa saat Isra Mi’raj. Dari beberapa hadis Rasullah Saw ,  dapat digambarkan / disifatkan sosok nabi Isa  adalah sebagai berikut :

1.     Berambut ikal , rambutnya terbelah dua ( dalam kesempatan lain tampak lurus tergerai seperti habis dari pemandian )  dan memiliki mata yang tajam
2.     Berkulit  putih kemerah – merahan dan berwajah tampan
3.     Memilki bentuk tubuh yang bagus
4.     Memilki ukuran tinggi yang sedang dengan dada yang membusung.
5.     Mempunyai kemiripan dengan sahabat Rasulullah yaitu Urwah bin Mas’ud.

Demikian sedikit gambaran nabi Isa , paling tidak kita sedikit tahu bagaimana sosok  salah satu Rasul Allah yang lahir di bait lahm ( Betlehem ) ini.


About events of Isra Mi'raj and Sidratul Muntaha ( part 2 )

Kemudian kami mendatangi Langit Kedua. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya lagi: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Ketika menjumpai Isa dan Yahya, keduanya berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!". ( langit ke dua : Nabi Yahya  dan Nabi Isa ).
Lalu kami mendatangi Langit Ketiga. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya lagi: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Saat menjumpai Yusuf, aku memberinya salam. Dia berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!". ( langit ke tiga :  Nabi Yusuf )
Lantas kami mendatangi Langit Keempat. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan telah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sebaik-baik pendatang telah tiba". Tatkala menjumpai Idris, aku memberinya salam. Diapun berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!". ( langit ke empat : Nabi Idris ).
Kemudian kami mendatangi Langit Kelima. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan sudah waktunya ia diutus
kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Saat kami menjumpai Harun, aku memberinya salam. Diapun menjawab: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!". ( langit ke lima :Nabi Harun )
Lantas kami mendatangi Langit Keenam. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Dikatakan: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya? Selamat datang untuknya dan sebaik-baik pendatang telah tiba." Ketika menjumpai Musa, aku memberinya salam. Diapun dia berkata: "Selamat datang untukmu, wahai saudara dan nabi!". Tatkala aku berlalu, dia menangis sehingga ditanya: "Apa yang menyebabkanmu menangis?". Dia menjawab: " yang menyebabkan aku menangis yaitu pemuda ini yang diutus sesudahku. Umatnya yang masuk surga lebih utama daripada umatku yang memasukinya." ( langit ke enam : Nabi Musa ). ( baca when the Prophet Muhammad Saw died - part 3 ).
Lalu kami mendatangi Langit Ketujuh. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Dikatakanlah: "Dan telah waktunya ia diutus kepada-Nya? Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba." Saat menjumpai Ibrahim, aku memberinya salam. Diapun berkata: "Selamat datang untukmu, wahai putra dan nabi!". ( langit ke tujuh : Nabi Ibrahim ).
Ketika sampai ke langit tujuh Rasulullah melihat bangunan masjid  ( Baitul makmur ) maka Beliaupun bertanya kepada malaikat Jibril.
Tatkala dinaikkan ke Baitul Makmur, aku menanyai Jibril. Maka ia menjawab: "Ini adalah Baitul Makmur. Setiap hari di dalamnya shalat tujuh puluh ribu (70.000) malaikat. Jika mereka telah keluar, mereka tidak akan pernah kembali lagi ke sana sampai yang terakhir dari mereka."
Peristiwa di Sidratul Muntaha
Dan aku dinaikkan ke Sidratul Muntaha yang mana buahnya seperti bejana batu dan daunnya seperti telinga gajah. Pada akarnya terdapat empat sungai: dua sungai batin dan dua sungai lahir. Begitu kutanyai Jibril, ia menjawab: "Adapun dua yang batin (tidak tampak dari dunia) berada di surga, sedangkan dua yang lahir (tampak di dunia) adalah Nil dan Eufrat." Kemudian aku diwajibkan lima puluh shalat.( Hr.Al Bukhari).


 Ketika saya dimi'raj kan ke langit ke tujuh, saya diajak ke sidratul muntaha,… ketika pohon ini diliputi perintah Allah, dia berubah. Tidak ada seorangpun manusia yang mampu menggambarkannya, karena sangat indah. (HR. Abu Ya’la Al-Mushili 3450 dan dishahihkan Husain Salim Asad).

Dari beberapa hadis  Nabi Muhammad SAW menggambarkan bahwa daun Sidratul Muntaha menyerupai telinga gajah, dan mereka sangat besar: Satu dahan saja dari mereka akan menutupi seluruh dunia. Buahnya berbentuk seperti kendi air. Seluruh pohon yang ditelan oleh cahaya. Pohon ini dikelilingi dan dipeluk oleh banyak malaikat di atasnya. Malaikat Jibra'il juga memiliki tempatnya pada cabang-cabang pohon ini, dan itu adalah cabang yang terbuat dari zamrud hijau.
Kemudian malaikat Jibril membawa  Rasulullah Saw meneruskan perjalanannya ke  surga.
Dari Anas bin Malik, dari Nabi saw  telah bersabda “ Ketika aku jalan-jalan di Surga, aku mendekati sungai yang di kedua bantarannya terdapat kubah-kubah dari rangkaian mutiara. Aku bertanya: "Apa ini wahai Jibril?" Ia menjawab: "Ini adalah al-Kautsar yang diberikan Tuhanmu kepadamu." Maka ingatlah (ketahuilah) oleh kalian bahwa tanahnya atau debunya adalah kesturi yang harum semerbak".
Lantas sampailah mereka ke neraka .
Dari Anas bin Malik, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah Saw bersabda : Ketika aku dimi'raj kan , aku melewati suatu kaum yang mempunyai kuku-kuku dari tembaga. Mereka mencakari wajah-wajah dan dada-dada mereka. Aku bertanya: "Siapa mereka wahai Jibril?" .  Ia menjawab: " Mereka adalah orang-orang yang memakan daging  manusia  dan menumpuk – numpuk harta “.
Saat mereka turun,  kembali mereka bertemu nabi Musa ( di langit ke enam ). Dia bertanya “ Apa yang engkau bawa ? “. Kujawab “ Aku di wajibkan lima puluh shalat “. Dia berkata “ Aku lebih mengetahui manusia
dari padamu. Aku telah berurusan dengan Bani Israil dengan urusan yang sulit. Dan sesungguhnya umatmu tidak akan mampu. Maka kembalilah kepada Tuhanmu, kemudian mintalah (keringanan) kepada-Nya."
Oleh karena itu aku kembali. Akupun meminta (keringanan) kepada-Nya sehingga Dia menjadikannya empat puluh.
Kemudian seperti tadi (ketika bertemu Musa), lalu menjadi tiga puluh. Kemudian seperti tadi sehingga Dia jadikan dua puluh. Kemudian seperti tadi sehingga Dia jadikan sepuluh. Ketika aku bertemu Musa, ia berkata seperti tadi. Dia pun menjadikannya lima.
Tatkala aku bertemu Musa, ia berkata: "Apa yang engkau bawa?". Begitu kujawab: "Dia jadikan lima", ia (masih) berkata seperti tadi. Maka aku katakan: "Aku berserah diri dengan baik", sehingga diserukanlah: "Sesungguhnya Aku (Allah) telah menetapkan kewajiban-Ku serta meringankan hamba-Ku, dan Aku akan memberi pahala kebajikan sepuluh kalinya." ( HR Al Bukhari ).

About Events of Isra Mi'raj and Sidratul Muntaha ( part1 )

 “ Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda – tanda  (kebesaran ) Kami. Sesungguhnya Dia adalah  Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui  “ ( QS. Al Isra  : 1 ).

Peristiwa Isra dan Mi’raj adalah peristiwa yang sangat penting bagi Nabi Muhammad Saw dan bagi umat Islam sendiri khususnya karena melalui peristiwa tersebut turun perintah shalat sebanyak 5 kali dalam sehari.

Isra’ dan Mi’raj merupakan dua kisah perjalanan yang berbeda. Isra adalah kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem. Sedangkan Mi’raj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh kemudian  dilanjutkan ke Sidratul Muntaha  ( akhir penggapaian ). Namun karena kejadiannya bersamaan dalam satu malam maka disebut Isra Mi’raj.

Boleh dikatakan jika peristiwa Isra dan Mi’raj merupakan peristiwa yang
sangat menggemparkan pada waktu itu ,  karena bisa dikatakan bahwa itu adalah hal yang mustahil sehingga memerlukan keimanan yang kuat / dalam untuk mempercayainya . Hal ini juga disadari oleh Rasulullah Saw.

Dari Ibnu Abbas , ia telah berkata : Telah bersabda Rasulullah Saw “ Ketika malam aku di Isra’kan dan subuhnya aku telah sampai di Mekkah, aku mengkhawatirkan urusanku, dan aku tahu bahwasanya manusia akan mendustakanku. Kemudian aku duduk bersedih hati “.

Rasulullah berkata “ Sesungguhnya malam tadi aku di Isra’kan “. Mereka bertanya “ kemana ?” . Kujawab ( Ibnu Abbas ) “ Ke Bait Al Maqdis “. Mereka bertanya “ Kemudian subuh engkau di depan kami “. Beliau menjawab “ Ya “ Maka ada yang bersorak , ada pula yang meletakan tangannya diatas kepala heran atas kebohongan itu ( menurut mereka ).
Dan mereka bertanya “ Apakah engkau dapat menyifatkan kepada kami ciri – ciri masjid itu ? “.

Maka Rasulullah mulai menyebutkan ciri –ciri masjid itu sampai terhenti karena lupa beberapa ciri lainnya. Rasulullah bersabda “ lantas didatangkanlah masjid itu sampai diletakkan tanpa kesamaran sehingga aku dapat melihat maka aku menyifatkannya dengan melihat hal itu “. Kemudian ada kaum yang berkata “ Adapun sifat tersebut, demi Allah ia benar “. ( HR. Ahmad ).


Ketika Suku Quraisy mendustakanku [ketika aku diisrakan ke Baitul Maqdis], aku berdiri di al-Hijr.  Kemudian Allah menampakkan Baitul Maqdis bagiku. Akupun menerangkan kepada mereka tentang ciri-cirinya sementara aku melihat (penampakan) itu. ( HR. Al – Bukhari ).

Berikut kisah Rasulullah Saw dalam perjalanan Isra nya :

Abu Hurairah telah berkata: Pada malam beliau diisra`kan, disodorkan kepada Rasulullah Saw  dua gelas minuman: khamr (minuman keras) dan susu. Beliaupun melihat keduanya, lalu mengambil susu. Jibril berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki engkau kepada fitrah. Seandainya engkau mengambil khamr, niscaya binasalah umatmu." (HR .Al Bukhari ).
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah Saw : "..... Dan sungguh telah diperlihatkan kepadaku jama'ah para nabi. Adapun Musa, dia sedang berdiri shalat. Dia lelaki tinggi kekar seakan-akan dia termasuk suku Sanu'ah. Dan ada pula 'Isa bin Maryam alaihi`ssalam sedang berdiri shalat. Manusia yang paling mirip dengannya adalah 'Urwah bin Mas'ud ats-Tsaqafi. Ada pula Ibrahim 'alaihi`ssalam sedang berdiri shalat. Orang yang paling mirip dengannya adalah sahabat kalian ini, yakni beliau sendiri. Kemudian diserukanlah shalat. Lantas aku mengimami mereka. Seusai shalat, ada yang berkata (Jibril): "Wahai Muhammad, ini adalah Malik, penjaga neraka. Berilah salam kepadanya!" Akupun menoleh kepadanya, namun dia mendahuluiku memberi salam. ( HR Muslim  ).
Dari Abu al-'Aliyah: Telah mengisahi kami sepupu Nabi kalian, yaitu Ibnu 'Abbas radhiya`llahu 'anhuma, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda: "Pada malam aku diisra'kan aku telah melihat Musa, seorang lelaki berkulit sawo matang, tinggi kekar, seakan-akan dia adalah lelaki Suku Syanu'ah. Dan aku telah melihat 'Isa, seorang lelaki bertinggi sedang, berambut lurus. Dan aku juga telah melihat Malaikat Penjaga Neraka dan Dajjal" termasuk ayat yang telah diperlihatkan Allah kepada beliau. {maka janganlah kamu ragu tentang pertemuan dengannya (yaitu Musa) (as-Sajdah, 32: 23). ( HR al Bukhari ).
Dari Ibnu Abbas, ia telah berkata: Ketika Nabi SAW diisra`kan, beliau melewati seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka ada banyak orang. Dan seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka beberapa orang. Dan seorang nabi dan beberapa nabi, dan bersama mereka tidak ada seorangpun sampai beliau melewati kelompok yang besar.

Aku berkata: “Siapa Ini?” Dijawablah (oleh Jibril): “Musa dan kaumnya. Akan tetapi angkatlah kepalamu, kemudian lihatlah!” Kemudian ada kelompok besar yang memenuhi ufuk dari sebelah sana dan dari sebelah sana. Lalu dikatakan (oleh Jibril): “Mereka adalah umatmu dan yang lainnya adalah kelompok dari umatmu yang berjumlah tujuh puluh ribu (70.000) orang yang akan masuk surga tanpa hisab (perhitungan amal) ".

Kemudian beliau masuk (ke kamar beliau) dan mereka (para sahabat) tidak menanyai beliau dan beliau tidak menerangkan kepada mereka. Maka mereka berkata: "Kami adalah mereka itu tadi". Dan ada pula yang berkata: "Mereka adalah anak-anak kami yang lahir dalam fitrah dan Islam". Kemudian Nabi SAW keluar, lalu bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang tidak berobat dengan besi panas, tidak meruqyah, dan tidak pula bertakhayul. Dan mereka
bertawakal kepada Tuhan mereka.”.

Lantas Ukasyah bin Mihshan berdiri lalu berkata: “Saya termasuk mereka wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Ya.” Kemudian yang lain lagi berdiri lalu berkata pula: “Saya termasuk mereka?" Beliau menjawab: “Kamu telah didahului oleh Ukasyah (dalam bertanya demikian).” ( HR. At - Tirmidzi ).

Dari Ibnu Mas'ud, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Aku bertemu Ibrahim pada malam aku diisra'kan. Iapun berkata : "Wahai Muhammad, suruhlah umatmu mengucapkan salam kepadaku, dan kabarkanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya surga subur tanahnya, manis airnya, dan terhampar luas. Dan bahwasanya tanamannya adalah (ucapan dzikir) Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar." ( HR. at - Tirmidzi ).
Dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda: "Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali tiap mereka berkata kepadaku: Wajib bagimu wahai Muhammad untuk berbekam." ( HR. Ibnu Majah ).
Lantas bagaimana kisah  Nabi Muhammad saw dalam  perjalanannya menuju ke Sidratul Muntaha ?
Akupun pergi bersama Jibril hingga kami mendatangi Langit Dunia. Ada yang bertanya: "Siapa ini?", dia menjawab: "Jibril". Ditanya lagi: "Siapa bersamamu?", dia menjawab: "Muhammad". Ditanya lagi: "Dan sudah waktunya ia diutus kepada-Nya?", dia menjawab: "Ya". 
". Dikatakanlah: "Selamat datang untuknya dan sungguh sebaik-baik pendatang telah tiba". Begitu menjumpai Adam, aku memberinya salam. Diapun berkata: "Selamat datang untukmu wahai anak dan nabi!". ( di langit ke satu : Nabi Adam ).

Ka'ba to the angels, Baitul Makmur !

Allah pernah menyebutkan dalam salah satu FirmanNya mengenai Baitul Ma’mur yaitu dalam QS. AT – Thur : 4 – 6 ) :

“Dan demi Baitul Ma’mur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api,” 

Baitul Makmur juga pernah disebut oleh Rasulullah Saw ketika beliau sedang Isra Mi’raj.  Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
“Terdapat dalam Shahihain bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda ketika peristiwa Isra’ pada saat melewati langit ke tujuh, ‘kemudian aku diangkat menuju Baitul Makmur, padanya masuk  / datang setiap hari 70.000 malaikat yang tidak akan kembali lagi’. Yaitu mereka beribadah dan berthawaf sebagaimana penduduk bumi thawaf di ka’bah mereka. Demikian juga baitul makmur ia adalah ka’bah penduduk langit ketujuh. Oleh karena itu, didapati Nabi Ibrahim Al-Khalil alihisshalatu wassalam menyandarkan badannya pada baitul makmur karena ia telah membangun ka’bah di bumi”
"Kami mendatangi langit ketujuh. Lalu aku mendatangi Nabi Ibrahim, aku memberi salam kepadanya dan belia menyambut, "Selamat datang putraku, sang Nabi." Lalu aku melihat Baitul Makmur. Akupun bertanya kepada Jibril.

"Ini adalah Baitul Makmur, setiap hari, tempat ini dikunjungi 70.000 Malaikat untuk melakukan shalat di sana. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi ke tempat ini." [HR. Bukhari 3207 & Muslim 162
)
Lalu apa yang dimaksud dengan Baitul makmur ?
 " Baitul Ma'mur adalah tempat atau bangunan yang sangat mulia, ia merupakan tempat beribadah para Malaikat di langit. Seperti yang kita ketahui, makhluk yang Allah jadikan sebagai sumpah adalah makhluk yang mulia, yang menunjukkan keagungan Sang Penciptanya., mereka tidak akan kembali lagi ke tempat ini." [HR. Bukhari 3207 & Muslim 162 )

Selain itu, Ibnu Jarir At-Thabari rahimahullah juga berkata,

"Dari Ibnu Abbas: ia adalah rumah yang disekitar 'Arsy yang dimakmurkan oleh para malaikat. 70.000 malaikat shalat di situ setiap hari kemudian mereka tidak akan kembali. Demikian juga pendapat Ikrimah, Mujahid dan banyak para salaf."

Baitul Makmur adalah bangunan yang sangat mulia, ia sejajar dengan Ka'bah di bumi. At-Thabari meriwayatkan bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu tentang Baitul Makmur. Ali Radhiyallahu 'anhu menjawab :

"Itu adalah bangunan di langit, sejajar dengan Ka'bah. Kemuliaan bangunan ini di langit sebagaimana kemuliaan Ka'bah di bumi. Setiap hari dimasuki oleh 70.000 malaikat, dan mereka tidak kembali lagi. [Tafsir at-Thabari 22/455 dan dishahihkan al-Albani]
At-Thabari juga menyebutkan riwayat yang mursal dari Qatadah (ulama tabi'in), beliau mengatakan,

"Sampai kepada kami informasi bahwa satu hari, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda di hadapan para sahabatnya, "Tahukah kalian, apa itu Baitul Makmur?" jawab beliau, "Allah dan Rasul-Nya yang paling tahu."
Lalu beliau menjelaskan, "Baitul Makmur adalah bangunan masjid di langit, tepat di bawahnya adalah Ka'bah. Andai masjid ini jatuh, dia akan jatuh di atas Ka'bah." [Tafsir at-Thabari 22/456. Riwayat ini juga dikutip Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, 7/429].

Mengingat begitu mulianya bangunan ini, maka kita dilarang untuk menamai sebuah bangunan, rumah, tempat, atau bangunan apapun bahkan menamai masjid dengan nama Baitul Makmur (Fatwa Islam )  
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa Baitul Makmur adalah :
1. Sebuah bangunan layaknya Kabah bagi penghuni langit dimana mereka setiap hari beribadah dan melakukan thawaf yang terletak di langit ke tujuh.
2. Letak Baitul makmur sejajar dengan Ka’bah yang berada di bumi.

3. Sebagaimana penduduk bumi memakmurkan Ka’bah ( sebagai pusat ibadah )  maka penduduk langit ( malaikat ) juga memakurkan / meramaikan  Baitul Makmur.



Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...