Ada yang menarik ketika kita membaca dan mencermati isi
dari kitab suci Al Qur’an. Allaah seringkali berfirman bahwa hanya orang-orang
yang mau menggunakan akal pikirannya lah yang bisa meyakini keberadaan atau
kebesaran Allaah SWT sebagai Tuhan pencipta seluruh alam semesta.
Melalui Al Qur’an
Allaah memberikan petunjuk kepada kita / manusia tentang banyak hal,
diantaranya yaitu :
a. Keesaan
Allaah :
“ Katakanlah ( Muhammad ) “ Dialah Allaah , Yang Maha Esa
“ ( QS. Al-Ikhlas : 1 ).
“ Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada
tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang “ ( QS. Al-baqarah : 163
).
“ Seandainya pada keduanya ( di langit dan di bumi ) ada
tuhan-tuhan selain Allaah , tentu keduanya telah binasa. Maha Suci Allaah yang
memiliki Arsy , dan apa yang mereka
sifatkan “. ( QS. Al-Anbiya : 22 ).
Saya kira pengertian ayat tersebut dapat kita pahami.
Saya gambarkan bahwa jika dalam suatu
organisasi atau kerajaan terdapat 2 orang pemimpin yang mempunyai kewenangan
dan hak yang sama , maka sudah pasti organisasi atau kerajaan tersebut bakal
hancur karena ada 2 perintah atau pengambil kebijakan dimana mungkin saja
masing-masing dari ke dua pemimpin tersebut memiliki kebijakan / keinginan yang
berbeda dalam mengelola organisasi / kerajaan tersebut.
Dan saya kira sangat masuk akal pernyataan tersebut, jika
kita mau berpikir dengan jernih dan jujur dengan hati kita, terlebih jika ke
dua pemimpin itu mempunyai keegoisan yang tinggi sudah pasti masing-masing
tidak mau mengalah maka yang jadi korban adalah hancurnya organisasi / kerajaan
tersebut.
b. “ Dan pada pergantian malam dan siang , dan juga (pada) hujan yang
diturunkan oleh Allah dari langit, lalu Ia hidupkan dengannya tumbuh-tumbuhan
di bumi sesudah matinya ( kering ), dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda ( kebesaran
Allaah ) bagi kaum yang mau menggunakan akal fikiran “ . ( QS. Al-Jatsiyah
: 5 )
“ Sesungguhnya pada penciptaan langit dan
bumi; dan pergantian
malam dan siang; dan (pada) kapal-kapal
yang belayar di laut dengan memuat benda-benda yang bermanfaat kepada manusia; apa
yang Allaah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkanNya bumi
setelah mati ( kering ) , dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang,
dan pada perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi , (
semua itu ),sungguh merupakan tanda-tanda kebesaran Allaah bagi orang-orang
yang menggunakan akal pikirannya “ (QS. Al-Baqarah :164 ).
Dalam firman tersebut diatas, Allaah mengajak manusia
untuk berpikir dan mencermati bagaimana aturan alam semesta ini berjalan sesuai ketetapanNya. Untuk
bisa memahami fenoma alam ini tentu tidak sekali langsung dipahami, tetapi
harus berkali-kali mencermati dan meneliti ( menggunakan akal pikirannya ) bagaimana
hujan bisa terbentuk, mengapa siang dan malam datang silih berganti , bagaimana
binatang-binatang itu berkembang biak dan cara mempertahankan hidupnya dll. Dari memahami, mencermati , meneliti dll , maka akan bertemu pada satu titik bahwa segala yang berjalan terkait fenomena alam ini ada yang mengendalikan atau mengaturnya . Apakah manusia dapat mengendalikannya ? menahan siang agar tetap siang misalnya ?
c. Menginformasikan
tentang kisah para Rasul atau nabi beserta umatnya,
“ Dan ( ingatlah ) ketika kami membelah laut untukmu,
sehingga kamu dapat kami selamatkan dan kami tenggelamkan ( Fir’aun dan )
pengikut-pengikut Fir’aun, sedang kamu menyaksikan “. ( QS. Al Baqarah : 50 ).
“ Dan kepada Lut , kami berikan hikmah dan ilmu, dan kami
selamatkan dia dari ( adzab yang telah
menimpa penduduk ) kota yang melakukan perbuatan keji ( homo seksual dan
menyamun ). Sungguh , mereka orang-orang yang jahat lagi fasik. “ ( QS.
Al-Anbiya : 74 )
“ Dan ( ingatlah kisah ) Nuh, sebelum itu, ketika ia
berdoa . kami perkenankan ( doa) nya, lalu Kami selamatkan dia bersama
pengikutnya dari bencana yang besar. Dan Kami menolongnya dari orang-orang yang
telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semua “ ( QS. Al-Anbiya : 76-77 ). Dan
masih banyak kisah rasul / nabi lainnya.
Dalam firman tersebut diatas Allaah mengajak kita untuk
berpikir atau mengambil pelajaran tentang
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan atau mengingkari kehadiran Allaah melalui ajaran yang
disampaikan oleh Rasul / Nabi yang
diutusNya.
Bagi orang yang mau berpikir tentu dapat mengambil
pelajaran dari sejarah atau kisah para rasul yang terdahulu dimana bagi kaum
yang mendustakan keberadaan Allaah atau tidak mentaati ajaran rasulnya mendapat adzab dari Allaah SWT. Saya banyak bukti bukti sejarah / benda benda peninggalan kaum terdahulu.
d. Menyampaikan akan datangnya hari kiamat dan adanya
kehidupan Akhirat .
“ Kemudian, kami membangkitkan kamu
setelah mati, agar kamu bersyukur “ ( Qs. Al Baqarah : 56 ).
“Dan ( ingatlah ) ketika Ibrahim berkata
“ ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.
Allaah berfirman “ Belum percayakah engkau ?” ,. Dia ( Ibrahim ) menjawab “ Aku
percaya , tetapi agar hatiku tenang ( mantap ). Dia ( Allaah ) berfirman “ Kalau begitu ambilah empat ekor burung, lalu
cincanglah olehmu lalu letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian,
kemudian panggilah mereka, niscaya mereka datang kepadamu segera . Ketahuilah
bahwa Allaah Maha perkasa , Maha Bijaksana .“ ( QS. Al Baqarah : 260 ).
“ Dan ingatlah, ketika Allaah berfirman
“ Wahai Isa putera maryam! Ingatlah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu sewaktu
Aku menguatkanmu Rohul Kudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia diwaktu
masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan
menulis kepadamu, juga hikmah Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau
membentuk dari tanah berupa burung dengan seizinKu, kemudian engkau meniupnya,
lalu menjadi seekor burung ( yang sebenarnya ) dengan seizinKu. Dan ingatlah ,
ketika engkau menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit
kusta dengan seizinKu. Dan ingatlah
ketika engkau mengelurkan orang mati ( dari kubur menjadi hidup ) dengan
seizinKu. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi bani Israel ( dari keinginan mereka
membunuhmu ) dikala engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan
yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata “ ini tidak lain
hanyalah sihir yang nyata “. ( QS. Al Maidah : 110 ).
Dari ayat –ayat diatas Allaah ingin
menunjukkan bagaimana Allaah
membangkitkan atau menghidupkan mahluk yang telah mati . sebenarnya
masih banyak ayat-ayat lain yang menggambarkan tentang bagaimana cara Allaah
membuktikan orang yang sudah mati dapat hidup kembali.
Disini Allaah menegaskan atau mengajak
manusia untuk berpikir bahwa perkara ini
( menghidupkan kembali orang yang sudah
mati ) adalah hal yang mudah sekali bagi Allaah. Dan bagi kaum atau orang yang
mau menggunakan akal pikirannya tentu dapat memahami karena kemampuan tersebut
hanya dimiliki oleh Allaah SWT.
e. Menyampaikan
sifat-sifat Allaah SWT.
“ Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah
, sesungguhnya Dia maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allaah yang
menciptakan itu tidak mengetahui ( yang
kamu rahasiakan dan lahirkan ), dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui “. (
QS. Al- Mulk : 13-14 ).
“ Dia mengetahui apa yang di langit dan
di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan.
Dan Allaah Maha Mengetahui segala isi hati “. (QS. At-Taghaabun : 4).
“ Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allaah
mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allaah amat mengetahui
segala yang ghaib “. ( QS. At-Taubah : 78 ).
Dari ayat-ayat diatas Allaah mengajak
manusia untuk berpikir bahwa Allaah memiliki pengetahuan yang luas bukan saja hal-hal yang tampak
tetapi juga yang tidak tampak atau yang
dirahasiakan atau yang ghaib ( di langit, bumi, hati dan pikiran ) dimana pengetahuan itu tidak dimiliki atau tidak
bisa dilakukan oleh manusia.
Bagi manusia yang mau berpikir , hal
tersebut mudah dipahami sebab Allaah SWT sebagai Tuhan pencipta langit dan bumi
beserta seluruh isinya sudah pasti memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas dan
tinggi yang tidak dikuasai oleh manusia.
ff. Tidak
adanya ayat yang bertentangan antara ayat yang satu dengan yang lainnya.
“ Maka tidakkah mereka menghayati (
merenungi ) Al qur’an ? Jika sekiranya Al Qur’an datangnya bukan dari sisi
Allaah, niscaya mereka akan mendapat banyak pertentangan di dalamnya “ . ( QS.
An-Nisa : 82 ).
Bagi orang-orang yang mau berpikir tentu
dapat memahami bahwa Tuhan adalah Maha sempurna, maka Al Qur’an sebagai firman Tuhan isinya pun sempurna , diantara kesempurnaannya adalah tidak adanya
pertentangan antara ayat yang satu dengan yang lainnya. Mengingat yang
menurunkan adalah satu figur yaitu Allaah saja maka secara logika mustahil terjadi
pertentangan di dalamnya. Dan ini ternyata bisa dibuktikan jika tidak ada
satupun ayat yang saling bertentangan di dalamnya.
Dengan kata lain Allaah ingin menegaskan bahwa sekiranya Al Qur'an datang dari pihak lain ( bukan dari Allaah ) pasti akan ditemukan banyak pertentangan didalamnya, atau antara ayat yang satu dengan ayat yang lainnya.
Demikan beberapa cara atau bukti bahwa
Al Qur’an memang bisa dipahami dan diterima hanya bagi orang-orang yang mau
menggunakan akal pikirannya sesuai firman Allaah SWT , yaitu orang-orang yang bisa mengambil pembelajaran dari isi kitab suci Al Qur'an .
Karena Al Qur’an memuat
hal atau informasi yang memerlukan pemahaman , pemikiran yang mendalam , dan penelitian
yang cermat dan teliti. yang mana Al Qur'an selain memuat ilmu tingkat tinggi tetapi juga berisi kisah para rasul / nabi sebelumnya beserta perilaku umatnya masing-masing. Jadi tidak sekedar untuk diimani saja tetapi juga didasarkan pada logika atau hal yang rasional sebagai petunjuk dan pembelajaran seluruh manusia serta bukti bukti sebagai data dukungnya.