Girls First or The Money First ?

Sambil mengerjakan tugas yang harus kuselesaikan tepat waktu, konsentrasiku terbagi jadi 2 , sebagian mendengarkan obrolan teman-temanku yang lagi tebak-tebakan, sebagian lagi pada pekerjaanku. Meski aku coba untuk fokus pada laporan yang sedang aku buat , mau tak mau percakapan mereka tercuri juga oleh telingaku karena volumenya yang tinggi.

Sesekali aku tersenyum merespon obrolan mereka. " Gus, sekarang aku serius nih , aku mau tanya jika kamu disuruh milih diantara 2 pilihan ini, kamu pilih yang mana ? Cewek Dulu atau Uang Dulu ? " tanya Wawan  serius .

 "Nggak, lah...malas aku " Jawab Agus yang sudah beberapa kali KO , kalah set dengan Wawan.

 " Enggak , ini beneran, sebagai cowok yang lagi jomblo , seandainya saat ini kamu disuruh milih , kamu pilih yang mana ? Cewek Dulu apa Uang Dulu ?" desaknya serius. Rupanya Agus terpancing juga untuk memberikan pilihannya.

" Oke, aku pilih cewek dulu dong,,,," jawabnya santai sambil nyengir . Yah,,,aku sih maklum karena posisi dia saat itu lagi tidak punya kekasih. Aku masih cuek, no comment !!!

Tanpa aku duga Wawan tertawa ngakak memecahkan konsentrasiku dan mengalihkan perhatianku ke mereka. " Ambil tuh , nenek nenek,,,,," timpalnya masih dengan tawa bahagia. " Kamu tahu ngga , Cewek Dulu itu artinya Cewek pada jaman dulu ( sekarang sudah jadi nenek ) sedang Uang Dulu itu Uang pada jaman dulu ( sekarang sudah tidak berlaku lagi ) " sambungnya.

 " Ha,,,ha,,,ha,,," kali ini tawa kecilku lepas. " Ah,,,sialan kau " umpat Agus dengan nada setengah jengkel dan sedikit malu tapi tetap tertawa berbaur dengan tawa kami.

PUISI CINTA ( 02.30 WIB )

Aku masih sibuk memikirkanNya
Dingin semakin menebal menembus kulitku
Detikpun terasa begitu merayap 
Perlahan kusapa Bulan yang tersenyum dengan sinar redupnya
Kurasakan ada sedikit rasa menyebar keseluruh pori-poriku
Meski tak bisa kuurai , aku menikmatinya
Kutepis sisa air yang masih melekat di jemariku
Dan,,,
Segera kubergegas tak ingin kehilangan waktu,
karena,,,
aku tahu saat aku mendekatiNya, Diapun berlari menyambutku 
Hal yang aku nanti kini telah sampai
Moment pertemuanku denganNya !!!
  

BAHASA JAWAKU ternyata masih MERAH

Aku tengah asyik menonoton tv ketika kudengar suara orang mengetuk pintu , dengan malas aku menyahut " masuk saja " ketika kurasakan orang itu masuk keruanganku aku segera menoleh , ternyata dia nenek Sandi  yang tinggal disebelah rumahku. Aku tersenyum menyambutnya sambil mempersilahkan duduk , sudah menjadi kebiasaan routinnya jika siang suka melihat tv di rumahku .
Setelah beberapa saat aku menoleh kearahnya , melihat beliau masih duduk dilantai seperti posisiku, akupun bilang kepadanya " Mbah,,,,lenggahe teng ngandap mawon " beliau tak bereaksi masih sibuk menatap layar tv. yah,,,sudahlah jika nggak mau batinku. Akupun melanjutkan lagi melihat acara tv yang kulihat semakin seru dan menarik.

Kulihat nenek Sandipun antusias melihat acaranya sementara aku bolak - balik menatapnya, ada sesuatu yang mengganggu perasaanku , aku tidak ingin nenek itu kedinginan ataupun merasa tidak nyaman lagian rasanya juga  kurang pantas jika beliau harus duduk dilantai. Segera aku membujuk lagi " nek,,,lenggahe teng ngandap mawon " berkali kali aku meminta kepada beliau tetapi nenek sandi masih saja tak menggubris rengekkanku .

Tiba-tiba dari dapur ibuku tergopoh-gopoh masuk menghampiri kami, rupanya ibu mendengar kata-kataku. " maksudmu gimana yan ? " katanya. " aku minta nenek sandi suruh duduk diatas ( kursi ) tapi dari tadi aku bujuk tidak mau , bu " jawabku.

Ibuku cuma tersenyum " Bagaimana mau duduk di atas , kalau kamu bilangnya, lenggah teng andap mawon  itu artinya duduknya dibawah saja " sahutnya. upsss,,,, Aku segera sadar, pantesan ! Dengan rasa malu dan menyesal aku segera meminta maaf pada nenek sandi , tetangga sebelah yang sudah aku anggap sebagai nenek sendiri . hm,,,,niatnya ingin menghormati orangtua dengan berbicara bahasa jawa ( krama ) tapi ternyata,,,,,,,,,,bahasa jawaku masih perlu remidi ha ha ha,,,,,

Sesak Napas ? Obati saja dengan Telur Asin !!!!

Daripada bengong , iseng-iseng aku corat -coret di blog sendiri dan ingatanku mundur beberapa tahun yang silam. Seperti film berdurasi pendek kejadian itu seperti merefresh memoriku. Sore itu ayahku sesak napas karena asmanya sedang kambuh, sebagai pertolongan pertama sebelum periksa ke dokter biasanya beliau mengkonsumsi obat warungan yaitu NAPACIN.

Awalnya aku sangat tersiksa melihat keadaan ayah seperti itu tapi karena hampir setiap saat asmanya kambuh lama kelamaan perasaanku mulai berdamai dengan kondisi beliau yang memiliki sakit asma  kronis.

Ibuku pun segera menyuruh adikku , kebetulan dia baru saja pulang dari bermain sepeda, dan dengan sigap diapun mengayuh sepedanya lagi untuk membeli napacin di toko yang berjarak 75 meter dari rumah
.
Beberapa saat kemudian dari jauh aku dengar dia berteriak girang " Bu, ibu,,,,,,ini telur asinnya ! besar-besar banget lho,," katanya. " Haa,,,,,,telur asin ???" batinku kaget. Hampir bersamaan aku dan ibuku keluar dari ruangan masing -masing untuk menyambut adikku.

kulihat dia membawa 2 telur asin dengan wajah gembira. Aku cuma melongo , mau marah tak tega melihat wajah polosnya.   Akhirnya tawaku pecah disusul ibuku sementara adikku menatap kami kebingungan. " oh, Adi, Adi,,,mentang mentang suka pada Telur Asin , disuruh beli Napacin dapatnya Telur Asin " kata ibuku. " oh,,Napacin, kirain Telur Asin,,," gumam adikku dengan nada sedikit sesal.

Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...