Aku masih sibuk dengan catatanku ,masih sibuk dengan aktivitas-aktivitas keduniawian. Rasanya waktu begitu cepat berlalu, tak terasa sudah berjam-jam kumainkan ponselku , berkutat dengan angka-angka dan gambar.
Adzan terdengan aku masih
belum bergeming, tanggung pikirku.
Selesai sholat langsung aku ambil lagi
ponselku, Kitab suci Al Qur’an yang biasa aku sentuh, aku buka dan baca dengan
sepenuh hati kini sementara aku abaikan !
Kegiatan baruku benar-benar menyita perhatianku. Maklum masih
baru mungkin menjadikan aku begitu
bersemangat. Semua ingin aku kerjakan agar segera berhasil dan sukses secepatnya. Kebiasaanku menononton TV sekedar
untuk hiburan dan melepas lelah pun aku tinggalkan. Kosentrasiku tercurah pada kegiatan
baruku hingga tak terasa malam berlalu
dan akupun tertidur lelap.
Pukul.03.00 WIB aku terbangun
tetapi Cuma melihat jam dinding , ngecek ponselku lalu tertidur lagi. Sekali
lagi aku lewatkan kebiasaanku bermunajad padaNYa ( sholat malam ). Rasanya cape
, ngantuk tak tertahan ! dan akhirnya subuh pun kesiangan !
Meski agak menyesal karna waktu –waktu special ku telah kulewatkan begitu saja , tapi sedikit terhibur
oleh mainan baruku. Dan detik inipun aku masih berkutat dengan ponselku. Aku berpikir
keras bagaimana cara agar bisa menembus target yang kuimpikan , bagaimana
merencanakan tahap demi tahap agar tujuan tercapai maksimal.
Tiba-tiba klik ,ada sms masuk,
dengan enggan kubuka isinya dan ....seperti tertusuk pedang yang tajam menancap
persis dijantungku. Kubaca pesan singkat
itu , mataku mulai berkaca-kaca , seperti tak bisa kutahan lagi air mataku
turun dengan cepat membasahi coretanku. Seseorang yang cukup dekat denganku
tanpa basa-basi , berpasrah diri padaku, mengingatkan hal yang beberapa hari
ini aku lupakan, yah…tentang kematian. Aku seperti tercekat, tiba-tiba aku
begitu takut. Aku belum siap jika Allaah memanggilku tuk kembali .Tanpa kuminta suasana kubur yang
mencekam membayangiku. Aku seperti mendapat teguran karena telah
lupa, mengabaikan dan meninggalkan
kegiatan rutinku untuk suatu impian yang belum
pasti. Sholat malamku tidak aku kerjakan karena kecapaian, baca Al Qur’an meski sebentar pun aku abaikan.
Astaghfirullah… aku lupa, aku telah lalai bahwa segala
sesuatu Allah yang menentukan termasuk rizki , sekeras apapun usahaku jika
Allaah tidak ridha tidak akan berhasil . Aku telah mengabaikan pertemuanku
denganNya demi hal yang
tidak penting. Demi Dunia yang tidak berharga sama sekali dibandingkan dengan Rahmat Allaah.
ya Allaah…ampuni hambaMu yang bodoh
ini. Terima kasih Engkau telah mengingatkan aku kembali dan terimalah
cinta serta kerinduan hamba kepadaMu ya Rabbi
…
( Aku yang selalu menanggung rasa rindu )