" lho kok bisa ? " lanjut nenek itu dengan nada agak kecewa.
" ya, bisa " jawab sipenjual dengan nada cuek . Sampai disini aku mulai menahan senyum mendengar dialog mereka. "
" Tua apa muda " kejar nenek " dijamin muda dan manis, nek " sahut si penjual meyakinkan si nenek. Masih belum puas nenek itu bertanya lagi " jagungnya putih apa kuning ? "
" Tua apa muda " kejar nenek " dijamin muda dan manis, nek " sahut si penjual meyakinkan si nenek. Masih belum puas nenek itu bertanya lagi " jagungnya putih apa kuning ? "
" lho ko kaya gigi saja putih apa kuning " jawab penjual mulai tak senang, senyumkupun mengembang mendengarnya. Setelah terjadi tawar menawar ternyata gagal karena nenek itu menawar rp. 1.500,00 sementara sipenjual tetap bertahan rp.2.000,00 .
Tak lama kemudian masuk penjual kacang rebus. Nenek itu kembali memanggil si penjual kacang tadi dan mulailah terjadi dialog lagi " kacang " panggil nenek ." Ya, nek " sahutnya antusias .
" harganya berapa ?" kembali nenek itu bertanya " dua ribu , nek " jawabnya. " kacangnya besar-besar apa kecil-kecil " tanya si nenek lagi, dengan sedikit jengkel namun santai penjual itu menjawab " ya, sekacang ...." mendengar ini aku tak bisa menahan senyum lagi hingga tawa kecilku lepas, bukannya dijawab kecil apa besar malah " sekacang ( besarnya ) " ya tentu saja masa sejagung !! , hahaha... cara mereka berdialog benar-benar lucu bagiku dan aku bisa ketawa sendiri kalo ingat kejadian itu meski kasihan juga sama si nenek tapi memeng agak cerewet juga itu nenek .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar