How Prophet Muhammad SAW walk ?

Apa yang ada pada diri Rasulullah SAW memang menjadi suri tauladan bagi umatnya. Semua itu karena apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW mengandung pelajaran yang sangat berharga, baik perkataannya, perbuatannya maupun cara berjalannya.

Bila kita mau memperhatikan dengan seksama dan teliti maka cara berjalan Rasulullah SAW sesungguhnya tidak lepas / merupakan cerminan dari akhlaknya. Ini yang perlu kita tiru dan praktekkan sebagai umatnya.

Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Yazid bin Murtsad ra “ Rasulullah SAW cepat ketika berjalan  ( seperti terburu – buru ) sehingga orang yang berada dibelakangnya mempercepat jalannya ( sampai terkadang ) ia tidak dapat menyusul Rasulullah SAW “.

Juga disebutkan dalam kitab  Maulidul Barzanjiy  bahwa “ Rasulullah SAW ketika berjalan dibelakang para sahabatnya sering beliau berkata “ kosongkanlah tempat dibelakangku untuk para malaikat Ruhaniyah “.

Disebutkan dalam kitab Maulidul Barzanjiy bahwa “ Rasulullah SAW tampak condong ketika berjalan, seakan – akan seperti jalan turun dari tempat yang tinggi “.

Al – hakim meriwayatkan dari Jabir ra “ Rasulullah SAW ketika berjalan tidak  ( banyak ) menoleh “.

Diriwayatkan Ath – Thabraniy dari Abi ‘ Unbah ra “ Rasulullah SAW ketika berjalan  ( sendirian  ) menjauhkan  diri “.

Abu Daud dan Al – Hakim  meriwayatkan dari Anas ra  “ Rasulullah SAW ketika berjalan menunduk seakan – akan terbebani ( punggungnya )”.

Abu Hurairah dan Al –Hakim meriwayatkan dari Anas ra “ Ketika Rasulullah SAW berjalan , maka para sahabat berjalan dimukanya / didepannya karena Rasulullah SAW dibelakang berjalan dengan pera malaikat “.

Kesimpulan :
Memperhatikan dari beberapa hadits diatas maka Rasulullah SAW ketika berjalan :

a.  Tidak banyak menoleh, jalannya cepat, selalu menundukkan pandangannya kebawah, memilih jalan yang sepi ketika berjalan sendirian.

b.  Ketika beliau berjalan bersama – sama denga para sahabatnya , beliau lebih senang berjalan dibelakang para sahabatnya. Ini membuktikan tentang kerendahan hati Rasulullah SAW yang tidak ingin disanjung dan dipuja secara berlebihan. Beda dengan para pembesar Romawi dan Persia , ketika mereka berjalan maka para pengikut dan bawahannya selalu berada dibelakangnya. Jika ada yang berani mendahului jalan para pembesar itu maka pasti akan mendapat hukuman, karena perbuatannya itu dianggap melecehkan dan tidak menghormati pembesar negara yang sedang berjalan.



c.  Nampaknya cara jalan para pembesar Romawi dan Persia ini  sekarang banyak ditiru oleh pembesar negara diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Melihat gaya jalannya saja Nampak sekali kalau mereka ingin di sanjung, dimulyakan dan dihormati . perbuatan semacam ini sangat jauh dengan keagungan kepribadian Rasulullah SAW yang lebih mengutamakan ketawadluan dengan merendahkan diri, serta tidak gila hormat. Hal ini tercermin ketika beliau berjalan dengan para sahabatnya, beliau lebih suka berjalan dibelakang mereka sebagaimana keterangan dhadits diatas.


         Sumber : Jatidiri Rasulullah ( Maulana Habibi )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...