Keterangan yang memperkuat sekaligus
membenarkan terhadap keberadaan malaikat yang memiliki tugas semata –mata
membaca Tasbih adalah sebagaimana diceritakan dalam Kisah Isra dan Mi’raj Nabi
Muhammad SAW.
Ketika malam Mi’raj nabi menyaksikan
sebuah lautan yang luasnya tidak ada yang mengetahuinya selain Allah Ta’ala .
Pada tepi laut itu , terdapat malaikat yang berbentuk burung . Burung ini
memiliki tujuh puluh sayap . Ketika ada seseorang hamba Allah membaca “
subhaanallah“ maka burung itu bergerak dan
bergeser dari tempatnya.
Jika diteruskan membaca “ Alhamdulillah
“ maka sayapnya akan dibentang sedemikian rupa. Dan kalau hamba ini meneruskan
bacaannya sampai kalimat “ laa ilaaha illallaah “, maka sang malaikat berbentuk
burung itu terbang.
Dan kalau sang hamba meneruskan lagi
bacaannya hingga sampai “ Allahu Akbar “, maka sang burung akan terjun ke dalam
laut. Dan bila saja si hamba melanjutkan bacaannya hingga kalimat “ laa haula
walaa quwwata illaa billahil ‘ aliyyil’azhiim “, maka sang burung akan keluar
dari kedalaman laut , lalu mengibas – ngibaskan ( menggerak – gerakkan )
sayapnya sehingga meneteskan air sejumlah tidak kurang tujuh puluh ribu tetesan
air pada setiap sayapnya. Dan dari masing – masing tetesan air itu, Allah
menjadikan ( menciptakan ) seorang malaikat yang tugas khusus bertasbih, bertahlil
dan beristighfar untuk pembacanya hingga datangnya hari kiamat. ( Dalam kitab
Zabdatul – Wa’idiin ).
Sumber : Menyingkap Tabir Alam Malaikat
( syaifulloh & Abu shofia ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar