Rasulullah Saw meneruskan sabdanya " Malaikat penjaga amal itu naik lagi dengan membawa amal hamba, dimana amal itu bersinar seperti sinar bulan. Bersinarnya amal itu berasal dari pancaran amal salat, zakat, haji , umrah, jihad dan puasa.
Lalu dengan membawa amal itu mereka melewati langit ke enam. Malaikat yang ditugaskan di langit itu mengatakan : Berhenti ! Tamparkan amal ini ke muka pemiliknya, sebab ia melakukan seluruh amal itu tanpa pernah mengasihi manusia dan hamba Allah yang tertimpa bala atau penyakit. Bahkan ia membuat mereka lebih parah. Akulah malaikat rahmat yang ditugaskan oleh Allah untuk tidak membiarkan amalnya melewati aku kepada malaikat berikutnya ".
Rasululah Saw meneruskan sabdanya " Para malaikat penjaga amal itu naik lagi dengan membawa amal hamba itu ke langit tingkat tujuh. Sedangkan amal yang dibawanya adalah puasa, salat, nafkah ( belanja keluarga ) , zakat, kesungguhan beramal dan wara. Amalnya itu mempunyai suara layaknya bunyi petir serta memilki cahaya seperti matahari.
Dengan dikawal tiga ribu malaikat, sampailah di langit ke tujuh. Maka malaikat yang ditugaskan di langit itu berkata kepada penjaga amal itu : Berhenti ! Tamparkan amal itu ke muka pemiliknya dan pukulkan amal yang ada ke seluruh anggota badannya. Tutupkan hatinya dengan amal tersebut. Sesungguhnya aku akan meletakan dinding ( hijab ) dari Tuhanku setiap amal yang tidak dimaksudkan untuk wajah Allah. Dengan amal yang ada, pemilik amal ini memilki tujuan di luar Allah. Bahkan dengan amalnya ini ia berkeinginan mencapai ketinggian ulama faqih, sehingga memperoleh sebutan dari ulama yang lain, dan tersiar keagungan namanya di berbagai kota. Allah menugaskan kepadaku agar tidak membiarkan amalnya lolos dan melewati aku untuk sampai kepada yang lain. Dan tiap amal yang dilakukan tidak karena ikhlas kepada Allah, maka itu namanya ria. Sedangkan Allah tidak akan menerima amal yang ria ".
Dengan dikawal tiga ribu malaikat, sampailah di langit ke tujuh. Maka malaikat yang ditugaskan di langit itu berkata kepada penjaga amal itu : Berhenti ! Tamparkan amal itu ke muka pemiliknya dan pukulkan amal yang ada ke seluruh anggota badannya. Tutupkan hatinya dengan amal tersebut. Sesungguhnya aku akan meletakan dinding ( hijab ) dari Tuhanku setiap amal yang tidak dimaksudkan untuk wajah Allah. Dengan amal yang ada, pemilik amal ini memilki tujuan di luar Allah. Bahkan dengan amalnya ini ia berkeinginan mencapai ketinggian ulama faqih, sehingga memperoleh sebutan dari ulama yang lain, dan tersiar keagungan namanya di berbagai kota. Allah menugaskan kepadaku agar tidak membiarkan amalnya lolos dan melewati aku untuk sampai kepada yang lain. Dan tiap amal yang dilakukan tidak karena ikhlas kepada Allah, maka itu namanya ria. Sedangkan Allah tidak akan menerima amal yang ria ".
" Para malaikat penjaga amal itu naik lagi dengan membawa amal hamba yang terdiri dari salat, zakat, puasa, haji umrah, kebaikan ahlak, diam dan berdzikir kepada Allah. Malaikat - malaikat tujuh langit ikut menghantarkan semua, hingga sampai dihadapan Allah Ta'ala. Maka Allah berfirman " Kalian adalah malaikat penjaga amal terhadap hambaku. sedang Aku adalah Arraqih ( pengintip ) terhadap apa yang ada didalam hatinya. Sesungguhnya hambaKu tidak menghendaki Aku dengan amal ini, yakni ia menghendaki yang lain. Maka kepadanya adalah kutukanKu ". Lalu para malaikat itu menjawab " Kepadanya kutukan-Mu dan juga kutukan kami " lalu ketujuh langit dan malaikat yang berada disana juga melaknat hamba pembawa amal tersebut".
Mendengar semua itu menangislah Muadz dan menjerit . Lalu ia berkata , " wahai Rasulullah, engkau Rasul Allah, sedang aku hanyalah Mu'adz. bagaimana aku bisa selamat dari itu semua ".
Rasulullah bersabda " Ikutilah aku, walau amal yang kamu bawa kurang. Wahai Mu'adz, peliharalah lidahmu dari mencaci saudara - saudaramu dari menghafal Al Qur'an. Bawalah dosamu atas dirimu sendiri dan jangan bawa mereka, janganlah membersihkan dirimu dengan jalan mencela mereka. Jangan pula engkau mengangkat dirimu atas mereka. Janganlah engkau memasukkan amal dunia dalam amal akhirat. Engkau jangan hanya beramal , jangan pula takabur dalam majlis yang ada. Janganlah berbicara dengan orang sedang disisimu ada orang lain. Janganlah membesarkan diri diatas manusia, maka kebajikan dunia akan terputus darimu. Dan janganlah engkau koyakkan daging manusia, maka akan mengoyak-ngoyak anjing akhirat kepadamu di neraka ".
Rasulullah bersabda " Ikutilah aku, walau amal yang kamu bawa kurang. Wahai Mu'adz, peliharalah lidahmu dari mencaci saudara - saudaramu dari menghafal Al Qur'an. Bawalah dosamu atas dirimu sendiri dan jangan bawa mereka, janganlah membersihkan dirimu dengan jalan mencela mereka. Jangan pula engkau mengangkat dirimu atas mereka. Janganlah engkau memasukkan amal dunia dalam amal akhirat. Engkau jangan hanya beramal , jangan pula takabur dalam majlis yang ada. Janganlah berbicara dengan orang sedang disisimu ada orang lain. Janganlah membesarkan diri diatas manusia, maka kebajikan dunia akan terputus darimu. Dan janganlah engkau koyakkan daging manusia, maka akan mengoyak-ngoyak anjing akhirat kepadamu di neraka ".
Allah Ta'ala berfirman " Dan yang menarik dengan perlahan " ( QS. An - Nazi'at : 2 ).
"Tahukah kamu siapakah yang menarik itu, hai Mu'adz ?" Aku menjawab, " Siapakah dia , demi ayahku, engkau dan ibuku , wahai Rasulullah ?"
Nabi Saw , bersabda " Dia adalah anjing dalam neraka, yang menarik daging dan tulang ".
Aku lalu bertanya " Demi ayahku, engkau, dan ibuku , wahai Rasulullah, siapa yang sanggup menahan perkara ini ? Dan siapa pula yang bisa terlepas dari padanya ?".
Nabi Saw bersabda " Wahai Mu'adz, sesungguhnya mudah bagi orang yang dimudahkan oleh Allah dari hal itu. Cukuplah yang demikian itu untuk senantiasa engkau mencintai umat manusia , dengan yang menurut engkau baik, jauhilah mereka dengan apa yang menurut engkau jelek. Maka ketika itu ( Kamu lakukan ) selamatlah engkau wahai Mu'adz ".
Khalid bin Ma'dan berkata " Setelah itu, aku tidak melihat orang yang lebih banyak membaca Al Qur'an dari Mu'adz, karena ia takut dari apa yang disebutkan pada hadis tadi ".
Dari Hadis diatas dapat saya simpulkan :
1. Amal yang kita miliki tidak akan diterima oleh Allah jika di dalamnya ada unsur :
a. Terdapat umpatan .
b. Menyombongkan diri dengan amalnya.
c. Takabur kepada orang - orang ( di majlis- majlis mereka ).
d. Ujub dalam amalnya.
e. Dengki dan mencaci maki pada orang - orang yang mengutamakan ibadah.
f. Tidak mengasihi kepada orang - orang yang terkena penyakit atau bala.
g. Ria ( tidak ikhlas karena Allah ).
2. Bukan seberapa banyak amal yang kita lakukan (kuantitas) tetapi lebih mengutamakan kepada rasa ikhlas yang sungguh -sungguh ( kualitas ) yang hanya ditujukan kepada Allah SWT atau hanya mengharapkan ridha dari Allah SWT saja.
sumber : Menyingkap Tabir Alam Malaikat ( Saifulloh & Abu Shofia )
sumber : Menyingkap Tabir Alam Malaikat ( Saifulloh & Abu Shofia )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar