Daripada bengong , iseng-iseng aku corat -coret di blog sendiri dan ingatanku mundur beberapa tahun yang silam. Seperti film berdurasi pendek kejadian itu seperti merefresh memoriku. Sore itu ayahku sesak napas karena asmanya sedang kambuh, sebagai pertolongan pertama sebelum periksa ke dokter biasanya beliau mengkonsumsi obat warungan yaitu NAPACIN.
Awalnya aku sangat tersiksa melihat keadaan ayah seperti itu tapi karena hampir setiap saat asmanya kambuh lama kelamaan perasaanku mulai berdamai dengan kondisi beliau yang memiliki sakit asma kronis.
Ibuku pun segera menyuruh adikku , kebetulan dia baru saja pulang dari bermain sepeda, dan dengan sigap diapun mengayuh sepedanya lagi untuk membeli napacin di toko yang berjarak 75 meter dari rumah
.
Beberapa saat kemudian dari jauh aku dengar dia berteriak girang " Bu, ibu,,,,,,ini telur asinnya ! besar-besar banget lho,," katanya. " Haa,,,,,,telur asin ???" batinku kaget. Hampir bersamaan aku dan ibuku keluar dari ruangan masing -masing untuk menyambut adikku.
kulihat dia membawa 2 telur asin dengan wajah gembira. Aku cuma melongo , mau marah tak tega melihat wajah polosnya. Akhirnya tawaku pecah disusul ibuku sementara adikku menatap kami kebingungan. " oh, Adi, Adi,,,mentang mentang suka pada Telur Asin , disuruh beli Napacin dapatnya Telur Asin " kata ibuku. " oh,,Napacin, kirain Telur Asin,,," gumam adikku dengan nada sedikit sesal.
Awalnya aku sangat tersiksa melihat keadaan ayah seperti itu tapi karena hampir setiap saat asmanya kambuh lama kelamaan perasaanku mulai berdamai dengan kondisi beliau yang memiliki sakit asma kronis.
Ibuku pun segera menyuruh adikku , kebetulan dia baru saja pulang dari bermain sepeda, dan dengan sigap diapun mengayuh sepedanya lagi untuk membeli napacin di toko yang berjarak 75 meter dari rumah
.
Beberapa saat kemudian dari jauh aku dengar dia berteriak girang " Bu, ibu,,,,,,ini telur asinnya ! besar-besar banget lho,," katanya. " Haa,,,,,,telur asin ???" batinku kaget. Hampir bersamaan aku dan ibuku keluar dari ruangan masing -masing untuk menyambut adikku.
kulihat dia membawa 2 telur asin dengan wajah gembira. Aku cuma melongo , mau marah tak tega melihat wajah polosnya. Akhirnya tawaku pecah disusul ibuku sementara adikku menatap kami kebingungan. " oh, Adi, Adi,,,mentang mentang suka pada Telur Asin , disuruh beli Napacin dapatnya Telur Asin " kata ibuku. " oh,,Napacin, kirain Telur Asin,,," gumam adikku dengan nada sedikit sesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar