Apabila saya
pikir – pikir , sesungguhnya hakekat hidup di dunia ini adalah jangan Sombong
dan membanggakan diri sendiri baik dihadapan sesama mahluk apalagi di
hadapan Allah SWT , Tuhan yang Maha Tinggi.
Allah pun
membenci orang – orang yang sombong . Tentu ini bisa dipahami dan dimengerti
karena sesungguhnya manusia memang tidak memiliki kemampuan apapun , segala
yang kita miliki , semua ilmu atau hal yang kita kuasai tak lepas atas ijin dan
kehendak Allah. Lalu pantaskah kita
menyombongkan diri baik kepada sesama terlebih kepada Allah ?
Seperti yang
kita ketahui bahwa segala sesuatu telah tertulis di Lauhul mahfudz , dengan
kata lain segala yang berjalan di kehidupan ini terjadi atas Ketetapan Allah.
Maka bagi saya , tentu bukanlah menjadi sesuatu yang mengherankan jika si A
menduduki jabatan ini, si B memiliki kedudukan tertentu atau si C mempunyai ini, D menguasai bidang tertentu dan seterusnya.
Memang ada
juga Firman Allah yang berbunyi bahwa Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali
kaum itu sendiri yang mengubah apa – apa
yang ada pada diri mereka, namun tentu tidak
berlaku mutlak bahwa kita sendiri yang menentukan hasil akhirnya karena meski
kita diberi kesempatan tetap segala sesuatu dalam kendali Allah.
Memang tidak
bisa dipungkiri bahwa manusia diciptakan lengkap dengan berbagai sifat yang melekat pada dirinya, termasuk di
dalamnya adalah sifat sombong , ( menurut saya ) tentu terkait juga dengan
tujuan manusia diciptakan di dunia ini untuk mendapat cobaan . Bentuk dari
cobaan / uijan pun bervaraiasi salah satunya dengan melalui sifat – sifat yang
kita miliki.
Namun tidak
berarti lantas dijadikan pembenaran atau dijadikan alasan kita untuk menjadi
manusia yang sombong karena kita bisa
belajar menjadi orang yang rendah hati ( tawadhu ). Meskipun itu tidak mudah
dan membutuhkan waktu tetapi dengan selalu mohon petunjuk , perlindungan ,bimbingan dan
selalu mengingatNya maka tidak ada hal yang tidak mungkin dicapai di dunia ini.
Sifat –
sifat sombong ini muncul karena beberapa
hal , diantaranya :
A.Sombong
terhadap diri sendiri dan sesama
1. Kekayaan / harta benda yang dimiliki.
2. Memiliki paras yang cantik atau
tampan serta penampilan yang menarik.
3. Karena Ilmu yang dikuasai.( merasa dirinya pandai sehingga menganggap
rendah / remeh orang lain ).
4. Karena Keimanan yang dimilki. ( riya
, ujub )
5. Karena Keluarga yang dimiliki yaitu
anak, istri / suami, dll ).
B. Sombong
dihadapan Allah SWT :
1. yaitu
menolak kebenaran dengan alasan tertentu
atau tidak mengakui keberadaan Allah SWT.
2. Tidak
mematuhi perintah Allah tetapi melanggar
laranganNya.
Rasulullah
dalam sebuah hadis menjelaskan definisi sombong yaitu tidak mau menerima
kebenaran dan menghina sesama manusia.
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat
kesombongan sebesar biji sawi.” Ada
seseorang yang bertanya, “Bagaimana
dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?”
Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai
keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan
meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91).
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua
adalah orang-orang
keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).
Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat jika
ia menghina saudaranya sesama muslim” (H.R. Muslim
2564).
Adapun Firman – Firman Allah terkait dengan sifat sombong
diantaranya :
“Sesungguhnya
Dia tidak
menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
“Dan (ingatlah)
ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka
sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir“
(QS. Al Baqarah:34)
“ Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan
tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai pada mereka tidak ada dalam
dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kesombongan yang mereka sekali-kali
tiada akan mencapainya, maka mintalah
perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat “ (QS.
Ghafir:56)
Sebaliknya Allah menyukai orang – orang yang rendah hati :
“Niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang
berilmu beberapa derajat “
(QS. Al Mujadilah: 11).
“Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang-orang yang
berjalan di atas muka bumi dengan
rendah hati (tawadhu’) dan apabila
orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS. Al Furqaan: 63)
‘Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorang pun yang bangga atas yang lain dan
tidak ada yang berbuat aniaya terhadap yang lain” (HR Muslim no. 2865).
“Sedekah itu
tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang
lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaan untuknya. Dan tidak ada orang yang tawadhu’ (merendahkan diri) karena Allah, melainkan Allah akan
mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim no. 2588).
Sekali lagi saya mengingatkan bahwa sesungguhnya Kita memang
tidak memiiki kemampuan atau kekuasaan apapun tanpa seijin Allah. Kita bukan
siapa – siapa tanpa Allah . Lantas apa yang kita sombongkan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar