Sebelum
Rasulullah Saw dicabut nyawanya sahabat Ali sempat bertanya “ Ya Rasulullah,
siapa yang akan memandikanmu ? “. Beliau menjawab “ Orang yang memandikanku
nanti adalah kamu, sedangkan Ibnu Abbas ra menuangkan air. Jibril akan datang
kepadamu dengan membawa kayu cendana dari surga. Ketika kamu sudah selesai
memandikanku maka kafanilah aku, setelah itu keluarlah sesaat”.
Setelah
beliau berkata kepada Ali demikian. Malaikat maut baru mendekati Rasulullah Saw
, ia langsung mencabut roh Rasulullah dengan sangat pelan sekal. Disaat ruh itu
sampai ke pusarnya , Rasulullah Saw berkata kepada Jibril. “ Wahai Jibril,
sangat panas sekali rasa kematian ini “.
Jibril tidak
tahan melihat rintihan Rasulullah Saw itu, ia lalu memalingkan mukanya .
Melihat Jibril memalingkan muka, Rasulullah Saw lantas berkata “ Wahai Jibril,
apakah engkau benci melihat wajahku ?”. Jibril berkata “ Wahai kekasih Allah ,
hati siapa yang tidak merasa bersedih melihat
wajahmu yang tengah menghadapi sakratul maut ? “.
Diriwayatkan dari Annas ra, ia berkata : ketika ruh Rasulullah Saw sampai di dadanya ,
beliau berkata lirih “ Aku berwasiat kepada kalian untuk menjaga shalat dan apa
yang dimiliki oleh tangan kanan kalian”. Rasulullah Saw terus berwasiat
demikian sampai perkataannya tidak terdengar lagi.
Sahabat Ali
ra berkata : Rasulullah Saw diakhir
nafasnya menggerakan kedua bibirnya dua kali, aku segera mendekatkan telingaku maka aku mendengar suara beliau
dengan pelan “ Ummati,,,,ummati,,,,(
umatku,,,umatku,,,,)”. Akhirnya ruh Rasulullah Saw dicabut pada tanggal 12 Rabi’ul awwal 11 H, hari Senin
waktu dhuha sudah terasa panas dalam usia 63 tahun 4 hari. Urwah meriwayatkan
dari Aisyah ra : bahwa Rasulullah Saw
meninggal dalam usia 63 tahun.
Demikian
kisah detik – detik Rasulullah menjelang kewafatannya, paling tidak kita bisa
mengerti bahwa betapa Beliau mencintai kita sebagai umatnya hingga ajal
menjemputpun yang dipikirkan beliau adalah umatnya.
Hilang sudah
permata dunia dan sempurna sudah tugas beliau
memunaikan risalah yang amat berat . kini beliau beristirahat dengan tenang ,
disisi Allah rabbul ‘ Alamiin, menjemput apa yang telah dijanjikanNya. Wahai Rasulullah , kamipun mencintaimu !
Sumber : Jatidiri Rasulullah ( Maulana Habibi )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar