When The Prophet Muhammad SAW Died ( part 4 )

Sebelum Rasulullah Saw dicabut nyawanya sahabat Ali sempat bertanya “ Ya Rasulullah, siapa yang akan memandikanmu ? “. Beliau menjawab “ Orang yang memandikanku nanti adalah kamu, sedangkan Ibnu Abbas ra menuangkan air. Jibril akan datang kepadamu dengan membawa kayu cendana dari surga. Ketika kamu sudah selesai memandikanku maka kafanilah aku, setelah itu keluarlah sesaat”.

Setelah beliau berkata kepada Ali demikian. Malaikat maut baru mendekati Rasulullah Saw , ia langsung mencabut roh Rasulullah dengan sangat pelan sekal. Disaat ruh itu sampai ke pusarnya , Rasulullah Saw berkata kepada Jibril. “ Wahai Jibril, sangat panas sekali rasa kematian ini “.

Jibril tidak tahan melihat rintihan Rasulullah Saw itu, ia lalu memalingkan mukanya . Melihat Jibril memalingkan muka, Rasulullah Saw lantas berkata “ Wahai Jibril, apakah engkau benci melihat wajahku ?”. Jibril berkata “ Wahai kekasih Allah , hati siapa yang tidak merasa  bersedih melihat wajahmu yang tengah menghadapi sakratul maut ? “.

Diriwayatkan   dari Annas ra, ia berkata  :  ketika ruh Rasulullah Saw sampai di dadanya , beliau berkata lirih “ Aku berwasiat kepada kalian untuk menjaga shalat dan apa yang dimiliki oleh tangan kanan kalian”. Rasulullah Saw terus berwasiat demikian sampai perkataannya tidak terdengar lagi.

Sahabat Ali ra berkata : Rasulullah Saw  diakhir nafasnya menggerakan kedua bibirnya dua kali, aku segera mendekatkan  telingaku maka aku mendengar suara beliau dengan pelan  “ Ummati,,,,ummati,,,,( umatku,,,umatku,,,,)”. Akhirnya ruh Rasulullah Saw dicabut pada  tanggal 12 Rabi’ul awwal 11 H, hari Senin waktu dhuha sudah terasa panas dalam usia 63 tahun 4 hari. Urwah meriwayatkan dari Aisyah ra  : bahwa Rasulullah Saw meninggal dalam usia 63 tahun.

Demikian kisah detik – detik Rasulullah menjelang kewafatannya, paling tidak kita bisa mengerti bahwa betapa Beliau mencintai kita sebagai umatnya hingga ajal menjemputpun yang dipikirkan beliau adalah umatnya.

Hilang sudah permata dunia dan sempurna sudah  tugas beliau memunaikan risalah yang amat berat . kini beliau beristirahat dengan tenang , disisi Allah rabbul ‘ Alamiin, menjemput apa yang telah dijanjikanNya. Wahai Rasulullah , kamipun mencintaimu !


Sumber : Jatidiri Rasulullah ( Maulana Habibi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...