Adalah hal yang wajar jika kita merasa sedih atau kecewa ketika mendapat musibah / cobaan dari Allah SWT dalam menapaki kehidupan kita sehari - hari karena memang sudah menjadi fitrah manusia memiliki sifat seperti tersebut , yang salah / kurang tepat adalah ketika sikap kita terlalu berlebihan dalam menghadapi masalah / cobaan tersebut.
Seringkali orang beranggapan bahwa saat seseorang sedang dilanda kesusahan / menerima cobaan ( musibah ) / sakit yang berat dll, itu disababkan karena orang tersebut memiliki banyak dosa, karena Allah sedang marah kepadanya atau prasangka buruk lainnya . Benarkah demikian ?
Coba kita pahami ayat - ayat Al - qur'an atau hadis berikut ini :
"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan , kekurangan harta, jiwa dan buah -buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang -orang yang sabar " ( Al -baqarah :155 ).
" Dan kami coba mereka dengan ( nikmat ) yang baik - baik dan ( bencana ) yang buruk -buruk , agar mereka kembali ( kepada kebenaran ) " ( QS.7 : 168 ).
" Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan ( tidak pula ) pada dirimu sendiri melainkan sudah tertulis dalam kitab ( Lauh mahfuzh ) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. ( kami jelaskan yang demikian itu ) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri". (Al hadid : 22-23).
" Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan , kesedihan, kesakitan maupun kedukacitaan bahkan tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus dosa - dosanya dengan apa yang menimpanya itu " ( HR. Bukhari ).
" Tidak ada satupun musibah ( cobaan ) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya , melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya" ( HR.Muslim ).
" Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu , barang siapa yang ridho ( menerima cobaan tersebut ) maka baginya keridhoan ( Allah ), dan barang siapa murka maka baginya kemurkaan ( Allah )." ( HR. Ibnu Majah ).
" Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik maka ditimpakan musibah ( ujian ) kepadanya" ( HR.Bukhari).
Kesimpulan :
- Mendasari Firman - Firman Allah dan Hadis Rasul maka sesungguhnya dibalik seseorang mendapat musibah / ujian selalu ada hikmahnya atau tujuannya ( menaikan derajatnya , keimanannya , mengahapus dosa , dll ).
- Bahwa setiap manusia / hamba akan diberi ujian melalui hal - hal yang baik ( kesenangan ) atau hal- hal yang buruk ( musibah , sakit dll ) sesuai kehendak Allah SWT.
- Sesorang yang menerima cobaan yang menyusahkan bukan berarti orang tersebut di benci oleh Allah karena Nabi / Rasul dan orang - orang yang sholeh juga menerima cobaan / ujian dengan cara yang berbeda -beda.
- Bahwa seseorang yang diberi cobaan yang baik-baik / kesenangan tidak lantas dikatakan orang - orang yang dicintai Allah ( ex : kafir juga banyak diuji dengan yang baik -baik ) karena jika orang tersebut tidak taat pada perintah-Nya / terlena dengan kondisinya yang nyaman sehingga melupakan Allah bisa saja menjadi orang yang di murkaiNya atau mendapat ampunan dari Allah. ( Hak Allah ).
- Saat kita tengah mendapat cobaan agar bersikap sabar dan tetap taat menjalankan perintah Allah, Karena Allah akan memberikan pahala bagi orang - orang yang sabar ketika ditimpa musibah.
- Jangan terlalu mendramatisir masalah / hal- hal yang kecil sehingga tampak seperti beban yang sangat berat karena yakinlah bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan kita .
- Ketika Allah memberikan cobaan atau ujian kepada kita , bersamaan dengan itu pula Allah memberikan jalan keluar untuk mengatasinya.
- Perbanyaklah sholat dan dzikir karena sesungguhnya Allah menghendaki kita untuk lebih dekat dengan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar