Ketika masih duduk di sekolah dasar dulu, entah kelas berapa waktu itu aku sudah lupa ,
aku disuruh oleh ibu untuk membeli sesuatu di warung tetanggaku. Hubungan
keluargaku dengan tetangga yang berjualan itupun cukup bagus. Aku masih ingat
betul jika aku membeli sesuatu di warung itu , aku sering diberi buah jeruk
karena mereka memang memilki banyak
pohon jeruk.
Seperti biasa sore itu aku disuruh ibu untuk membeli
sesuatu diwarung tersebut. Ketika aku tengah asyik menunggu layananku . Tiba –
tiba pemilik warung itu berkata padaku “ de, tolong lihatin jam berapa
sekarang, itu ada jam dinding di ruang
tengah “ katanya.
Aku kaget dan bingung . Aduh....gimana nih...masalahnya aku belum
begitu paham cara menghitung jam. Tapi aku tetap pura – pura berjalan kearah
samping ( diluar rumah ). Aku memutar otak , mencari akal bagaimana cara
menjawabnya. Kalau aku jawab secara sembarangan takut salah fatal ( aku belum
bisa membuat perkiraan jam berapa pantasnya saat itu , he.he..). Kalau aku
jawab tidak tahu , aku malu....!!
Tiba – tiba terdengar lagi pemilik warung itu
bertanya “ Jam berapa , de ? “. Secara reflek aku pun menjawab “ Nggak
kelihatan ( jam dindingnya )” . oh,ya, sudah... “ lanjutnya. Akupun merasa
lega , seperti terbebas dari suatu masalah.
Sejak itu aku mulai belajar serius tentang perhitungan
jam, menit, detik dll ( harus bisa tekadku ) . Aku malu jika nanti ditanya lagi tidak
bisa menjawab. Jika aku ingat kejadian itu , aku masih bisa tersenyum sendiri. Bagaimana tidak , karena sebenarnya aku bisa
melihat dengan jelas jam dinding tersebut tapi karena tidak bisa menghitung jam
berapa waktu itu , aku katakan saja kalau aku tidak bisa melihatnya, ha..ha..ha..
Ternyata biar masih kecil sudah bisa mencari startegi menutupi kelemahan
diri ( meskipun jelek juga karena harus berbohong tapi gimana lagi , aku merasa malu jika aku menjawab ‘ Tidak tahu ‘). Inilah
kebohongan masa kanak –kanakku yang tak terlupakan ! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar