Sue Policies God !

Aku sedikit kaget ketika   seseorang menggugat kebijakan Tuhan dengan mengatakan intinya Tuhan kok begitu , Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyesatkan / tidak memberi petunjuk kepada siapa  yang Dia kehendaki pula. Tuhan kok menyesatkan , katanya.  ( Tentu ini bisa menjadi bahan untuk menyerang kaum muslimin  bagi orang – orang yang tidak percaya / tidak suka kepada Allah SWT ).

Beberapa saat sempat menjadi bahan renunganku. Mengapa Allah menetapkan  demikian ? Tentu hanya Allah yang tahu alasan yang sesungguhnya. Aku hanya mencoba mencari jawaban menurut pemikiranku.

Seperti yang pernah aku katakan bahwa Allah itu Unik. Dia Maha pengasih, Maha Penyayang tapi juga Maha keras siksaannya dan Maha Penerima Taubat. Artinya Allah menyayangi hambaNya yang mentaati perintahNya serta menjauhi laranganNya tetapi sebaliknya Allah juga akan menyiksa hambaNya yang tidak patuh pada perintahNya namun Allah juga akan mengampuni hambaNya apabila ia sungguh- sungguh bertaubat atas dosa-dosa atau kesalahan yang telah ia lakukan. ( itulah uniknya menurutku ).

Masih dengan sifat Unik yang ada padaNya yaitu termasuk kehendakNya untuk memberikan petunjuk kepada siapa  yang Dia kehendaki atau tidak memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki pula.

Kalau aku menyikapi tentang hal ini,  yang harus di garis bawahi atau yang harus kita pegang adalah bahwa ALLAH itu bersifat ADIL . Aku yakin Allah sudah bertindak seadil mungkin terhadap hamba – hambaNya. Jika Allah membuat suatu ketentuan terhadap seorang hamba tentu sudah ada batasan – batasan atau kebijakan tersendiri yang tidak kita ketahui ( katakanlah Hak perogratif  Allah). Adil menurut manusia itu belum tentu adil menurut Allah.

Maka sikap yang terbaik bagi kita selaku hambaNya ( menurut aku ) adalah selalu memohon agar senantiasa diberi petunjuk yang benar , memohon agar hati kita selalu ditautkan  padaNya. Intinya memohon agar Allah tidak meninggalkan kita, tidak membelokkan hati dan pikiran kita kepada dzat selain Allah SWT, karena memang tidak ada cara lain selain memohon dan berdoa agar senantiasa diberi petunjuk / jalan yang benar.
Karena Allah bisa membelokkan hati kita , saat tanpa kita sadari kita telah sedikit jauh dariNya atau menurut Allah kita telah menyimpang dari kebijakan ( batas toleransi ) yang telah Dia tetapkan kepada kita.

Jadi jika Allah memberikan petunjukNya kepada siapa yang Dia kehendaki atau tidak memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki juga . Itu adalah HAK ALLAH karena Dialah yang menciptakan seluruh kehidupan ini , maka perintah dan kehendakNYalah yang berlaku . Mungkin saja Allah sudah memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berfikir tetapi orang tersebut tidak menggunakannya dengan baik. Tidak sungguh - sungguh mencari siapa figur Tuhan yang sesungguhnya diantara sekian banyak sosok yang di tuhankan oleh manusia. Maka Allah menetapkan orang tersebut untuk tidak diberi petunjuk bahkan semakin disesatkan. Dan tentu ini tak lepas dari tujuan manusia diciptakan beserta takdir yang mengikutinya.

Tindakan kita menggungat atau tidak suka atas ketetapan yang Tuhan berikan kepada hamba- hambaNya adalah sama sekali tidak berguna /berpengaruh bagi Tuhan ( memangnya siapa kita ? ) justru hanya akan merugikan diri sendiri karena kita sebagai mahluk ciptaanNya memang harus patuh / tunduk dan ridho atas segala perintah dan ketetapanNya.

Oleh karena itu jangan Sombong , untuk meminta dengan sungguh - sungguh petunjuk dan hidayahNya. Agar kita termasuk menjadi orang yang terpilih untuk diberi petunjuk olehNya. Bagiku sungguh sangat rugi atau celaka bagi orang – orang yang tidak mendapat pertolongan / petunjuk dari Allah . Jika kita disesatkan oleh setan , masih ada yang menolong kita yaitu Allah , tetapi jika Allah yang tidak memberikan petunjukNya kepada kita , siapa yang akan menolong kita ?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...