Seringkali seseorang secara tidak
sengaja ataupun bercanda mengatakan dirinya begini , begitu dll. Jika yang dikatakan adalah hal yang positif ,
maka akan berdampak positif , tetapi bila yang dikatakan adalah hal yang
negatif maka akan membawa dampak yang negatif pula.
Contohnya Jika seseorang mengatakan
“ Aku masih muda “ maka yang ia rasakan
adalah masih merasa muda, energik ,
semangat , kreatif , inovatif dll meskipun sesungguhnya ia sudah memasuki usia
lanjut.
Sebaliknya jika sesorang mengatakan
“ Aku sudah tua “
Maka yang dia rasakan adalah tubuh
yang cepat lelah, mudah lupa, tidak bersemangat, malas, merasa
sakit-sakitan dll sekalipun sesungguhnya
ia masih berusia muda
.
Begitu juga kemampuan dalam
melakukan suatu pekerjaan. Bila dirinya mengatakan Bisa ( in sha Allaah ), maka dengan sendirinya ia akan melakukan
sesuatu yang ia yakini bisa dikerjakan itu dengan usaha yang tanpa lelah, penuh
semangat dan tidak mudah menyerah.
Sementara bila kata hantinya mengatakan
tidak bisa maka ia memandang suatu pekerjaan itu seperti beban yang berat atau
sulit untuk dikerjakan maka ia pun merasa malas, tidak ada semangat , mudah
putus asa bahkan menyerah sekalipun ia belum berusaha untuk mengerjakannya.
Maka ucapan atau perkataan yang
berulang-ulang yang keluar dari mulut kita seperti pengingat bahwa kita adalah
apa yang kita ucapkan. Dan tanpa kita sadari perkataan itu mengendap di dalam
otak kita sehingga akan sangat mempengaruhi akitivitas tubuh kita .
Seolah-olah tubuhpun merespon atau menyesuaikan tentang apa yang telah dikatakan
oleh otak dan kata hati kita.
Maka tentu sangat rugi jika ucapan-ucapan
yang kita sampaikan itu bersifat negatif . Untuk itu mulai sekarang
ucapkanlah kata-kata yang baik atau positif karena tanpa kita sadari kesan-kesan itu akan
mengendap di pikiran kita untuk kemudian direspon oleh tubuh dan jiwa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar