When The Prophet Muhammad SAW Died ( part 3 )

Takkala para sahabat mendengar akan berpisah dengan Rasulullah Saw, mereka menjerit dan menangis dengan mengatakan “ Ya Rasulullah, engkau adalah Rasul kami, yang mengumpulkan kami, yang menguasai segala urusan kami, ketika engkau telah pergi dari kami maka kepada siapa kami kembali ?”.

Rasulullah Saw menjawab “ Aku telah meninggalkan kalian tempat yang dijadikkan hujjah dan jalan putih yang bersinar. Aku meninggalkan  untuk kalian dua penasehat yang bisa berucap dan diam. Penasehat yang berucap adalah Al – Qur’an , sedangkan yang diam adalah mati. Ketika kalian menghadapi kemusrykan dalam suatu perkara, maka kembalilah kepada  Al – Qur’an dan Sunnah. Apabila hati kalian beku maka lemaskanlah dengan mengambil i’tibar dalam kematian “.

Diceritakan dalam kitab “ As-Sab’ iyyatu Fil Mawa  Idzil Birriyyat “ Menjelang Rasulullah Saw wafat , rumah Rasulullah Saw tiba – tiba diketuk oleh seorang lelaki dengan mengucapkan salam. Mendengar salam tersebut Fatimah langsung keluar dan berkata kepada tamunya itu “ Wahai hamba Allah, sesungguhnya Rasulullah Saw hari ini sedang   menderita sakit yang cukup parah “. Orang lelaki itu lantas berkata “ Semoga kesejahteraan tetap tercurah kepadamu, aku akan masuk ke rumahmu dan harus masuk “.

Rasulullah Saw yang mendengar pembicaraan Fatimah dengan seorang tamu tadi, maka beliau bertanya “ Wahai Fatimah, siapa orang yang ada di depan pintu itu ?”. Fatimah menjawab “ Dia adalah seorang lelaki yang mohon ijin untuk masuk ke dalam rumah , maka aku katakan kepadanya bahwa Rasulullah pada hari ini sedang sakit parah tetapi ia tetap bersikukuh mohon ijin untuk masuk rumah yang ke dua kalinya dengan suara yang menggetarkan tubuhku, seakan – akan ruas – ruas tulangku terlepas dan wajahku berubah “.

Selanjutnya Rasulullah bertanya kepada Fatimah “ Apakah kamu mengerti , siapa dia ?”.  Fatimah menjawab “ Tidak, aku tidak mengerti dia “.
Rasulullah Saw kemudian berkata “ Dia adalah orang yang memutuskan kenikmatan, yang memutuskan keinginan, yang memisahkan kelompok, yang merusak rumah dan meramaikan kubur “. Rasulullah Saw selanjutnya berkata kepada tamunya “ Wahai Malaikat maut , masuklah ....”.

Setelah dipersilahkan masuk , akhirnya malaikat maut masuk ke dalam rumah Rasulullah Saw, seraya mengucapkan salam kepada beliau “ Assalamu’alaika ya Rasulullah !” Rasulullah Saw menjawab “ Wa’alaikas’salam ya Malaikat Maut “. Kemudian Rasulullah Saw bertanya “ Apakah kedatanganmu ini sebagai orang yang sedang mengunjungiku atau sebagai orang yang mencabut nyawa ?’
Malaikat Maut menjawab “ Kedatanganku ini sebagai orang yang berkunjung juga sebagai yang mencabut nyawa . Hal ini jika engkau mengizinkan kepadaku, jika tidak maka aku akan kembali “.

Rasulullah saw lalu bertanya kepada malaikat maut “ Wahai malaikat maut , apakah engkau melihat kekasihku Jibril ?”. Malaikat maut menjawab “ Aku melihat Jibril di langit dunia, dia senantiasa dihibur oleh malaikat yang lain. Para malaikat itu tak henti – hentinya menghibur Jibril sampai dia turun dan duduk didekat kepala Rasulullah “.
Kemudian Rasulullah berkata kepada Jibril “ Wahai Jibril , bukankah engkau telah mengerti sesungguhnya kematianku telah dekat ?”. Jibril menjawab “ Ya, aku sudah mengerti !”. Selanjutnya beliau berkata kepada Jibril “ Gembirakanlah aku dengan sesuatu yang akan aku miliki di dekat Allah “.

Jibril berkata “ Sesungguhnya pintu – pintu langit telah dibuka, malaikat berbaris untuk menyambut ruhmu !”. Mendengar penuturan Jibril tersebut , Rasulullah Saw berkata “ Semuanya itu adalah untuk Tuhanku, segala puji bagi Allah dan aku bersyukur kepadaNya. Wahai Jibril gembirakan aku dengan sesuatu yang akan aku miliki di dekat Allah “.

Jibril berkata “ Sesungguhnya pintu – pintu surga telah dibuka, bidadari-bidadarinya telah bersolek diri. Sungai sungai telah mengalir , buah- buahannya telah didekatkan dan para malaikat telah menanti kedatangan ruhmu !”. Rasulullah berkata “ itu semua untuk diriku dari Tuhanku, segala puji bagi Allah dan aku bersyukur kepadaNYa “. Rasulullah belum puas atas jawaban Jibril tadi , maka beliau berkata Jibril “ Wahai Jibril gembirakanlah aku dengan sesuatu yang akan aku miliki di dekat Allah “.

Jibril berkata “ Aku menggembirakanmu , bahwa engkau adalah orang yang pertama kali memberi syafaat dan yang pertama kali diberi syafaat besuk pada hari kiamat .”
Rasululah Saw masih belum puas atas jawaban Jibril tadi, karena itu beliau masih terus bertanya kepada Jibril “ Wahai Jibril , gembirakanlah aku “.

Jibril lantas bertanya kepada Rasulullah Saw “ Apa yang engkau minta ya Rasulullah ?”.  Rasulullah Saw menjawab “ Tentang perkara yang bisa membuat keprihatinanku dan kesedihanku, yaitu apa yang akan diberikan kepada orang yang membaca Al – Qur’an setelah kematianku nanti , orang yang mengunjungi Baitul Haram setelah kematianku nanti , dan apa yang akan diberikan kepada umatku ysng bersih hatinya setelah kematinaku ?“.

Jibril menjawab “ Allah telah berfirman bahwa Aku mengharamkan surga atas para nabi yang lain dan umatnya , sehingga engkau dan umatmu masuk lebih dahulu !”.
Jawaban Jibril yang terakhir inilah yang bisa menyejukkan hati Rasulullah Saw, kemudian beliau berkata “ Sekarang hatiku telah bergembira. Wahai Maliakat Maut , mendekatlah kepadaku “.

Sumber : Jatidiri Rasulullah ( Maulana Habibi )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

My writing Is My expression ...

Menulis adalah salah satu kegiatan yang aku  sukai sejak dulu bahkan sejak aku  masih duduk di bangku SMP .  Pada waktu itu menulis puisi a...